KBR68H, Lumajang – Kelangkaan bahan bakar minyak ( BBM ) jenis solar dan antrian kendaraan di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum ( SPBU )terus meluas. Hampir semua SPBU di kabupaten Lumajang padat antrian pembelian BBM jenis solar hingga ratusan meter.
Amin Sapiudin, salah satu sopir dari Surabaya mengaku kecewa dengan sikap pemerintah yang tidak segera mengambil keputusan terkait kenaikan harga solar. Jika dibiarkan seperti ini menuutnya jelas akan merugikan para sopir.
“Dari Gempol sampai sini ini cuma ada di Malasan terus antri sampai di Randuagung muter Petahunan sampai yang ketiganya disini ini, tentu ini sangat merugikan sekali, sangat menyita waktu, tenaga dan pikiran, harapannya ya kalau harga naik ya cepet putuskan naik, kalau memang angkutan barang itu dapat subsidi ya yang manalah cepet diambil keputusan biar tidak menyusahkan,"ungkap Amin Saipudin
Hal senada juga diungkapkan oleh Mujamil, sopir angkutan pertanian asal dusun Kayu Enak, Kandang Tepus, Senduro. Untuk mendapatkan BBM jenis solar senilai 100 ribu dirinya harus rela antri hampir 1 jam di SPBU jalan Pelita atau depan Satlantas Polres Lumajang.
“Udah satu jaman antrinya, gimana ya kita orang kecil ya terima aja ini dibatasi cuma 1oo ribu, “ungkap Mujamil.
Juru Bicara Pemkab Lumajang, Edi Hosaini mengatakan, kelangkaan solar bukan semata-mata kesalahan pemerintah, namun semua pihak harus ikut bertanggung jawab utamanya pihak pengelola SPBU dan pembeli.
“Keterbatasan solar ini tentu yang kita harapkan adalah system yang perlu diperbaiki diantara kedua belah pihak penyedia BBM solar sendiri dan penguna BBM solar dari dua komponen ini memang harus sama – sama menyadari, “ungkap Edi Hosaini.
Sementara itu Sekretaris Daerah ( Sekda ) Lumajang, Fatah Ismail mengatakan, dampak kelangkaan solar cukup banyak salah satunya mengganggu arus lalulintas, untuk itu pihaknya berharap persoalan ini cepat terselesaikan dan tidak berlarut-larut.
“Dampak kelangkaan solar itu memang banyak, pertama arus lalu lintas ini pasti terganggu, harapan pemerintah ya secepatnya terealisir apakah itu memang naik atau ndak, kalau sekarang kan ngambang, jadi tafsiran orang macem – macem, kalau ndak segera diputusi apa naik atau ndak, “ ungkap Fatah Ismail.
Sementara itu, Juru Bicara Polres Lumajang, Sugianto mengatakan, sejak ada kelangkaan jatah solar di Lumajang, polisi melakukan pemantauan agar tidak terjadi kemacetan yang berkepanjangan, dengan menerjunkan personilnya di beberapa SPBU di Lumajang. Penerapan jatah pembelian BBM solar maksimal 100 ribu per kendaraan, dianggap karena tidak tegasnya pemerintah sehingga masyarakat merasa dirugikan.
Sumber: Radio Semeru FM
Solar Langka, Antrian Kendaraan di Lumajang Meluas
Kelangkaan bahan bakar minyak ( BBM ) jenis solar dan antrian kendaraan dibeberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum ( SPBU )terus meluas

NUSANTARA
Kamis, 25 Apr 2013 16:53 WIB


solar langka, lumajang
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai