Bagikan:

Sepekan Terakhir di Rembang, Kawanan Babi Hutan Sambangi Rumah Warga

Warga desa Watupecah, Kragan, Rembang lima hari terakhir ini semakin resah oleh adanya serangan babi hutan atau celeng. Mereka yang sering datang secara berkelompok mulai malam sampai dini hari bahkan sudah mendekati kawasan permukiman penduduk.

NUSANTARA

Senin, 29 Apr 2013 14:00 WIB

Sepekan Terakhir di Rembang, Kawanan Babi Hutan Sambangi Rumah Warga

babi hutan, rembang

KBR68H, Rembang- Warga desa Watupecah, Kragan, Rembang lima hari terakhir ini semakin resah oleh adanya serangan babi hutan atau celeng. Mereka yang sering datang secara berkelompok mulai malam sampai dini hari bahkan sudah mendekati kawasan permukiman penduduk.

Sekretaris Desa Watupecah, Kismu menjelaskan di desanya terdapat 194 kepala keluarga, tersebar di dusun Bangkok, Ngrojo, Dukuh Kulon dan Dukuh Wetan. Kondisi paling mengkhawatirkan berada di sebelah utara Dusun Ngrojo dan Dukuh Kulon.

Kawanan babi hutan tidak hanya merusak tanaman pisang, ketela, kacang dan pepaya, tetapi beberapa kali ketahuan di pinggiran kampung, sehingga warga takut menjadi korban, kalau nantinya langsung diseruduk.

Kismu menambahkan masyarakat setempat belum mempunyai cara manjur, untuk mengatasi banyaknya babi hutan. Pemerintah desa telah melaporkan masalah ini kepada Muspika Kragan. Sempat ada pengecekan dari anggota Koramil, tetapi belum ditindaklanjuti melalui penangkapan massal.

Desa Watupecah termasuk salah satu daerah pelosok, di puncak pegunungan, berbatasan langsung dengan desa Terjan dan Sendang Kec. Kragan. Kanan kiri kampung, didominasi tanaman sengon, jati, mahoni dan lahan tegalan warga.

Seorang anggota Kodim Rembang yang biasa berburu, Surahmin membenarkan daerah Watupecah memang masih banyak populasi babi hutan. Sementara ini senjata milik anggota Persatuan Menembak Dan Berburu Indonesia digudangkan dulu, karena mempertimbangkan faktor keamanan.

Untuk mengatasi babi hutan, ia belakangan menggunakan cara penjebakan. Pengalaman tersebut didapatkan ketika masih bertugas di Papua. Hasilnya, baru baru ini berhasil menjebak seekor babi hutan di sebelah barat desa Mantingan Kec. Bulu. Cukup dengan modal kabel kopling sepeda motor Vespa agar lebih kuat mengikat, kaki babi terperangkap masuk ke dalam kabel kopling dan akhirnya menggantung di sela sela pohon. Untuk melumpuhkan babi hutan, kemudian ditombak.


Surahmin menyarankan masyarakat desa Watupecah menggunakan sistem penjebakan tersebut.

Sumber: Radio R2B Rembang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending