Bagikan:

Ribuan Udang di Rembang Mati Akibat Pencemaran Laut

Ribuan udang kembali mati di lahan tambak desa Banyudono Kec. Kaliori, Rembang. Sejumlah warga setempat menduga peristiwa tersebut, disebabkan karena tingkat pencemaran laut semakin menggila

NUSANTARA

Senin, 29 Apr 2013 13:52 WIB

Ribuan Udang di Rembang Mati Akibat Pencemaran Laut

rembang, udang, pencemaran laut

KBR68H, Rembang- Ribuan udang kembali mati di lahan tambak desa Banyudono Kec. Kaliori, Rembang. Sejumlah warga setempat menduga peristiwa tersebut, disebabkan karena tingkat pencemaran laut semakin menggila.

Samsi, seorang warga desa Banyudono Kec. Kaliori menjelaskan terakhir kali menebar benih udang 20 ribu ekor. Saat pasang laut, ia menaikkan air ke tambak. Setelah itu udang yang baru berumur rata rata 1,5 bulan mati, sehingga tidak bisa panen sama sekali.

Kondisi sekarang warga semakin tercekik, lantaran banyak pabrik pengolahan ikan belum melengkapi sarana penyaringan limbah. Bahkan tempat penampungan limbah bantuan pemerintah, dibiarkan mangkrak tidak terpakai, seperti hanya buang buang anggaran. Cairan kimia dari pabrik masih saja langsung menggelontor ke laut, menimbulkan bau busuk.

Samsi menambahkan tidak hanya membunuh udang, saat ini tingginya tingkat pencemaran sempat menjadi bahan perbincangan, karena mengancam sektor pergaraman. Alasannya bahan baku air laut berwarna hitam kecoklatan, sehingga jika tetap dipaksakan untuk membuat garam, kemudian dikonsumsi dikhawatirkan berbahaya bagi kesehatan.

Ia menuding pemerintah kurang serius menindaklanjuti keluhan masyarakat Banyudono, Purworejo dan sekitarnya, karena tak terdengar lagi bagaimana hasil pengecekan sample air laut, tambak dan anak sungai. Reaksi dinas terkait hanya secara spontan, setelah itu hilang, tanpa ada langkah penanganan jangka panjang.  Jika memang tegas, menurut Samsi, harusnya  pemilik pabrik yang terbukti mencemari lingkungan, langsung diseret ke proses hukum  begitu tidak mengindahkan tiga kali peringatan.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Rembang, Purwadi menegaskan pihaknya tak tinggal diam, mengatasi masalah tersebut. Pendekatan kepada pemilik pabrik sudah sering dilakukan, agar mau memasang instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Tinggal komitmen mereka mematuhi aturan atau tidak. Sedangkan mengenai hasil laboratorium sample air, Puwadi menjawab singkat, belum ada data akurat.

Sumber: Radio R2B Rembang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending