KBR68H, Jakarta - Proses peradilan militer bagi para pelaku yang terlibat penyerangan penjara Cebongan di Yogyakarta diyakini akan berjalan transparan. Pasalnya, keingintahuan publik atas kasus ini cukup besar dan kejadian tersebut merupakan kriminal bukan bagian dari aktivitas politik. Pengamat militer dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bakti mengatakan selama ini peradilan militer di Indonesia cenderung berjalan tidak transparan karena unsur politik.
"Pengadilan militer yang selama ini terjadi, itu lebih terkait dengan persoalan misalnya gerakan pro demokrasi, atau gerakan di Timor Timur pasca 1999. Itu memang sesuatu yang sulit untuk kemudian bisa terjadi suatu pengadilan yang jujur karena ini terkait dengan permasalahan politik. Tapi kalau apa yang terjadi dengan kasus Sleman buat saya tidak ada hal-hal yang bersifat rahasia," kata Ikrar saat ditemui usai diskusi Kecolongan Aksi Cebongan di Kafe Warung Daun, Jakarta (6/4).
Kasus pembantaian di penjara Cebongan menemui titik terang setelah TNI AD menyatakan 11 anggota Kopassus terlibat aksi ini. Komnas HAM sendiri kini sedang melanjutkan penyelidikannya untuk menelusuri unsur pembiaran dari petinggi TNI AD, Kepolisian, dan Lapas Cebongan.
Proses Peradilan Militer Kasus Cebongan Diyakini Transparan
KBR68H, Jakarta - Proses peradilan militer bagi para pelaku yang terlibat penyerangan penjara Cebongan di Yogyakarta diyakini akan berjalan transparan.

NUSANTARA
Sabtu, 06 Apr 2013 22:46 WIB


peradilan militer, cebongan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai