Bagikan:

Produksi Apel Malang Turun Karena Tanah Dirusak Pupuk Kimia

Apel Malang | Kualitas tanah rusak | Pupuk kimia | Produk hortikultura lokal |

NUSANTARA

Selasa, 16 Apr 2013 17:46 WIB

Produksi Apel Malang Turun Karena Tanah Dirusak Pupuk Kimia

Apel Malang | Kualitas tanah rusak | Pupuk kimia | Produk hortikultura lokal |

KBR68H, Malang – Petani apel di Kota Batu Jawa Timur mengaku kewalahan memenuhi permintaan pasar. Meningkatnya permintaan ini dipicu dilarangnya buah ekspor.

Hal ini membuat Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu memberikan perhatian pada para petani batu dengan berbagai cara.

kepala Dinas Pertanian dan kehutanan Kota Batu Sugeng Promono mengatakan, salah satu cara meningkatkan sarana dan prasarana dalam bertani apel, memberikan pelatihan, serta membantu pasca panen.

Reward kita antara lain membantu mengadakan kegiatan, membantu sarana prasarana, juga membantu pasca panen," kata Sugeng Promono.

Mat Ali kepala Bidang Tanaman pangan dan hortikultura Dinas Pertanian dan Kehutanan mengatakan Dinas memberikan pelatihan yang disebut SL Gap atau Sekolah Lapang Gabungan petani. Sekolah lapangan ini mengajarkan budidaya apel yang baik dengan menggunakan pupuk organik yang ramah lingkungan.

Mat Ali mengatakan kontur tanah di Kota Batu saat ini sudah mulai rusak karena terlalu banyak pupuk kimia. Hal ini berdampak pada menurunnya produksi apel dalam dua tahun terakhir.

Para petani di Kota Malang Jawa Timur sebelumnya mengeluhkan produktivitas mereka terganggu cuaca buruk. Serangan hama membuat produk apel lokal busuk dan tidak bisa dijual ke pasar.

Pasar buah dan sayuran lokal saat ini kalah bersaing dengan produk hortikultura impor. Aliansi Petani Indonesia menyebutkan salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya pamor produk buah dan sayuran lokal karena tata niaga yang buruk.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending