Bagikan:

Praktisi Pendidikan: UN Tahun Ini Hancur

Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia dinilai tidak siap melaksanakan Ujian Nasional (UN) 2013 dalam hal tekhnis. Hal ini dapat dilihat dari tidak terdistribusikannya paket soal UN ke beberapa daerah di Indonesia, sehingga banyak sekolah tida

NUSANTARA

Rabu, 17 Apr 2013 16:18 WIB

Praktisi Pendidikan: UN Tahun Ini Hancur

ujian nasional, medan, sumatera utara

KBR68H, Medan - Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia dinilai tidak siap melaksanakan Ujian Nasional (UN) 2013 dalam hal tekhnis. Hal ini dapat dilihat dari tidak terdistribusikannya paket soal UN ke beberapa daerah di Indonesia, sehingga banyak sekolah tidak dapat melaksanakannya sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Praktisi Pendidikan Kota Medan, Emiruddin Harahap menegaskan, Menteri Pendidikan M. Nuh dan juga para wakil rakyat harus bertanggungjawab atas kekacauan pelaksanaan UN tahun ini. 

Tidak hanya itu, kata Emir, kegagalan UN tahun ini juga dapat dilihat dari sistem soal 20 paket dan 10 paket soal cadangan serta pengawalan dari pihak kepolisian yang dianggap terlalu berlebihan yang dinilai membuat suasana semakin mencekam dan membuat siswa semakin cemas.

“Di satu sisi, sistem soal 20 paket ini bertujuan untuk mengurangi terjadinya kecurangan UN. Akan tetapi di sisi lain sistem ini membuat siswa semakin tertekan,” tuturnya.

Dijelaskan Emir, pelaksanaan UN yang baik dan sukses dapat dilihat dari ketenangan siswa secara psikis dalam menghadapinya dan pendistribusian soal yang merata hingga ke daerah. Selain itu, tidak berlebihannya penjagaan ataupun pengawalan dari pihak kepolisian.

“Ketenangan siswa dalam menghadapi UN dengan penjagaan dan pengawalan yang tidak berlebihan dari polisi, sudah cukup akan membuat pelaksanaan UN berjalan dengan sukses,” pungkasnya.

Sumber: Star News 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending