KBR68H, Lombok- Program budidaya dan pengolahan rumput laut dipandang belum maksimal digarap oleh pemerintah daerah. Dibanding dengan program pengembangan sapi dan jagung yang sudah menampakkan hasil, program rumput laut terkesan gagal. Karena itu dibutuhkan tata niaga dan sentuhan teknologi untuk pengolahan rumput laut di Nusa Tenggara Barat.
Anggota Komisi II (Bidang Ekonomi) DPRD NTB, Burhanudin mengatakan, selama ini para petani sangat mengandalkan alam untuk menghasilkan produksi rumput laut yang berkualitas. Pada saat musim hujan, rumput laut yang telah dipanen berkualitas buruk lantaran proses pengeringan tidak maksimal. Sehingga petani membutuhkan teknologi pengeringan rumput laut. Selain itu, penguatan kelembagaan dari petani dipandang belum maksimal sehingga proses budidaya rumput laut di NTB belum menunjukkan keberhasilan sesuai dengan perencanaan.
Menurutnya, salah satu masalah yang sering dihadapi oleh petani rumput laut adalah fluktuasi harga rumput laut di pasaran. Dimana saat produksi melimpah, harga jual cenderung tidak stabil dan rendah dengan alasan kualitas dan kelas rumput laut tidak sama. “Padahal produksi rumput laut di NTB terutama di wilayah Lombok Selatan nomor satu” kata Burhanudin.
Sebelumnya sekretaris komisi II DPRD NTB Mori Hanafi mengatakan, program minapolitan yang dijalankan oleh pemprov NTB samasekali tidak menampakkan hasil. Kegagalan pengembangan minapolitan memberikan sumbangan terhadap kegagalan pengembangan rumput laut di NTB.
Sumber: Radio Global FM Lombok
Potensi Rumput Laut di NTB Tak Dikelola Maksimal
Program budidaya dan pengolahan rumput laut dipandang belum maksimal digarap oleh pemerintah daerah.

NUSANTARA
Senin, 22 Apr 2013 14:12 WIB


rumput laut, NTB
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai