Bagikan:

Polisi Klaim Sita Bom Molotov Dari Perusuh Palopo

Aparat kepolisian menyita barang bukti bom molotov atau bom rakitan dari tersangka kerusuhan Pilkada Palopo, Sulawesi Selatan.

NUSANTARA

Senin, 01 Apr 2013 18:04 WIB

Polisi Klaim Sita Bom Molotov Dari Perusuh Palopo

kerusuhan palopo, pilkada

KBR68H, Jakarta - Aparat kepolisian menyita barang bukti bom molotov atau bom rakitan dari tersangka kerusuhan Pilkada Palopo, Sulawesi Selatan. Kepala Kepolisian Indonesia Timur Pradopo mengatakan bom itu disita bersamaan dengan penangkapan provokator kerusuhan. Namun, Kapolri enggan membeberkan identitas provokator.

"Kita tidak melihat ada lawan, yang jelas dia melakukan pelanggaran hukum. Membawa botol yang berisi cairan, yang bisa membakar, itu memang menjadi tuduhan yang bersangkutan. (Apakah polisi telat untuk mengatasi masalah ini?) Tentunya ini kan masalah pilkada, berarti sudah ada pasukan yang siap, artinya kita dibantu TNI pada lokasi itu. Dinamika sangat cepat, tentunya masyarakat harus menahan diri kalau ada sengketa itu yah. Tidak lantas seperti itu. Tapi apapun kita akan lakukan langkah-langkah hukum," jelas Timur di Kantor Presiden Jakarta, Senin (1/4).

Kapolri Timur Padopo menambahkan, polisi masih memburu beberapa orang yang diduga sebagai provokator kerusuhan. Polisi juga masih mengamankan lokasi kejadian. Sementara untuk pengamanan wilayah, Kepolisian Palopo menggandeng tentara setempat.

Kemarin ratusan pendukung calon Walikota Palopo, Haidir Basir dan Thamrin Jufri mengamuk. Massa membakar sejumlah gedung dan fasilitas publik. Kerusuhan meletus setelah Komisi Pemilihan Umum KPU menetapkan pasangan Judas Amir-Ahmad Syarifuddin (JA) sebagai pemenang pemilihan walikota.

Bangunan yang dirusak massa antara lain Kantor Walikota Palopo, Kantor Dinas Perhubungan, kantor DPD Partai Golkar, dan kantor redaksi harian lokal Palopo Pos. Polisi sudah menahan satu tersangka dalam kasus ini.



Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending