KBR68H, Jakarta - Aparat Kepolisian Sumatera Utara bersiaga menjelang rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak BBM bersubsidi awal Mei mendatang.
Juru bicara Kepolisian Daerah Sumatera Utara Raden Heru Prakoso mengatakan aparat terus mengingatkan masyarakat agar tidak memanfaatkan situasi dengan menimbun BBM.
Kepolisian Daerah Sumatera Utara juga telah menginstruksikan kepada seluruh Polres agar membantu menjaga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU dan mengawasi jika ada praktik pembelian solar yang mencurigakan.
"Kita mengimbau melalu media massa, agar masyarakat tidak memanfaatkan situasi yang sekarang berkembang. Masyarakat jangan coba-coba menimbun BBM. Sehingga semakin langka. Pasokan sudah dikurangi, masyarakat ada yang spekulasi menimbun. Kalau ada seperti ini kita tindak tegas. Kita juga tingkatkan patroli polisi berseragam," kata Heru Prakoso.
Juru bicara Kepolisian Daerah Sumatera Utara Heru Prakoso menambahkan selain meningkatkan patroli, kepolisian juga mengerahkan satuan intelijen untuk mengendus praktik-praktik yang mengarah pada penimbunan BBM.
Heru mengklaim sejauh ini belum ada indikasi penimbunan BBM di Sumatera Utara. Sepekan menjelang kenaikan harga BBM bersubsidi, pasokan solar di Sumatera Utara mulai langka.
Kelangkaan terlihat dari antrian kendaraan bermotor yang memanjang di sejumlah SPBU di sepanjang jalan Jalur Utama Lintas Sumatera atau Jalinsum. Pertamina saat ini mulai mengurangi pasokan BBM bersubsidi, termasuk solar bersubsidi.
Sementara itu di Kota Medan, dikabarkan ada puluhan SPBU kehabisan pasokan solar bersubsidi. Dari 80-an SPBU hanya beberapa stasiun yang masih memiliki pasokan solar.