KBR68H, Jakarta - LSM Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) meminta Pertamina menetapkan zona aman di sekitar lokasi semburan gas dan lumpur di Prabumulih, Sumatra Selatan.
Manajer Wilayah Krisis LSM JATAM, Hendri Siregar mengatakan semburan lumpur disertai gas berbahaya jika terhirup atau terkena api.
Hendri Siregar mengatakan, penetapan zona aman itu penting untuk menghindarkan warga dari bahaya akibat semburan gas dan lumpur itu.
“Pertamina harus menetapkan zona aman dulu. Sejauh mana semburan gas itu kemudian meluas. Sehingga kemudian tindakan yang dilakukan adalah memindahkan masyarakat yang di sekitar, setidaknya jangan sampai terhirup semburan gas liar tersebut. Yang ke dua, sudah pasti segera memeriksa warga yang mungkin sudah terpapar lebih dahulu oleh semburan gas tersebut,” ujar Hendri kepada KBR68H.
Sumur eksplorasi minyak dan gas Pertamina di Prabumulih Sumatera Selatan meledak pada awal bulan ini.
Kalangan ahli geologi menilai Pertamina tidak menerapkan unsur kehati-hatian dalam melakukan pengerjakan pengeboran sumur migas.
Pertamina mengklaim telah menyiapkan sejumlah posko untuk mengevakuasi warga korban semburan lumpur di Prabumulih, Sumatera Selatan.
Juru bicara Pertamina Eksplorasi Produksi, Agus Aperianto mengatakan, evakuasi dilakukan terhadap warga yang berada di radius 300 meter dari lokasi semburan. Pertamina juga menjamin semua kebutuhan makan korban semburan lumpur, termasuk pendidikan anak-anak selama dievakuasi. Saat ini sekitar 3000 jiwa telah dievakuasi.