KBR68H, Praya - Kelompok perajin tenun di Sukarara, Lombok Tengah (Loteng) dinilai masih belum sejahtera dengan hasil tenun yang mereka produksi setiap hari. Sistem pengaturan biro perjalanan wisata (travel agent) yang belum jelas turut membuat perekonomian mereka terpuruk. Pemerintah daerah diharapkan lebih giat melakukan koordinasi pariwisata agar kehidupan pengerajin tenun bisa terangkat.
Pandangan itu disampaikan Ketua Persaudaraan Istri Anggota (PIA) DPR RI Fraksi Demokrat Ilah Saan Mustofa saat berkunjung ke Lombok dari tanggal 12 – 14 April lalu. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi perajin tenun di Sukarara masih lamban. Salah satu indikatornya adalah hasil tenun dijual ke pengepul, sementara kecenderungan para wisatawan membeli kain tenun dari pengepul tersebut.
Ia mencontohkan sistem travel agent yang terapkan di Korea Selatan maupun di Cina telah menguntungkan para perajin lokal. Dimana semua travel agent yang membawa wisatawan diwajibkan membawa semua tamunya ke pusat-pusat penjualan oleh-oleh khas lokal. Jika tidak melakukan hal itu, travel agent tersebut bisa di-black list oleh pemerintah.
”Masalah koordinasi daerah-daerah wisata harus lebih ditingkatkan. Misalnya di Korea. semua travel agent wajib membawa tamunya ke lokasi penjualan souvenir. Jika tidak akan di black list. Sama seperti di Beijing, semua travel agent harus masuk ke tempat mutiara dan obat-obatan” katanya.
Ia menyarankan agar perajin kecil yang tempatnya di pelosok-pelosok kampung di NTB diberikan ruang untuk menjual hasil karyanya kepada wisatawan. Dengan menjualnya kepada wisatawan secara langsung, maka hasil yang mereka peroleh akan lebih besar.
Sementara itu anggota PIA Fraksi Demokrat Sri Sustini Nanang Samodra mengatakan, pihaknya melakukan interaksi dengan ratusan perajin tenun, kepala desa, tokoh adat dan tokoh agama setempat. “PIA FPD bermaksud mendorong perkembangan perajin daerah menjadi maju. Kita hendak menunjukkan kecintaan kepada produk dalam negeri. Kami juga hadir untuk memberi bantuan,” kata Istri Nanang Samodra, anggota DPR RI dapil NTB.
Sebanyak 15 anggota Persaudaraan Istri Anggota DPR RI Fraksi Demokrat melakukan bakti sosial selama tiga hari di Lombok dengan mengunjungi perajin kain tenun tradisional dan memberi santunan kepada panti asuhan di Ponpes Al-Mukhtariah Kediri, Lombok Barat. Mereka juga sempat ke Gili Trawangan Lombok Utara dan berjanji akan mempromosikan pariwisata NTB di tingkat pusat.
Sumber: Global FM Lombok
Perajin Tenun Lombok Dinilai Kurang Sejahtera
Kelompok perajin tenun di Sukarara, Lombok Tengah (Loteng) dinilai masih belum sejahtera dengan hasil tenun yang mereka produksi setiap hari. Sistem pengaturan biro perjalanan wisata (travel agent) yang belum jelas turut membuat perekonomian mereka terpur

NUSANTARA
Senin, 15 Apr 2013 17:00 WIB


Perajin Tenun Lombok
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai