Bagikan:

Penyair Zawawi dan Ahyar akan Sambangi Sekolah Sastra Bulukumba

Penyair D Zawawi Imron dan budayawan Ahyar Anwar dijadwalkan hadir di Bulukumba, provinsi Sulawesi Selatan, pada bulan Mei mendatang. Acara tersebut diinisiasi oleh Sekolah Sastra Bulukumba dan Radar Selatan.

NUSANTARA

Jumat, 12 Apr 2013 19:09 WIB

Author

RCA Bulukumba

Penyair Zawawi dan Ahyar akan Sambangi Sekolah Sastra Bulukumba

Zawawi Imron dan Ahyar Anwar, Bulukumba

KBR68H, Bulukumba - Penyair D Zawawi Imron dan budayawan Ahyar Anwar dijadwalkan hadir di Bulukumba, provinsi Sulawesi Selatan, pada bulan Mei mendatang. Acara tersebut diinisiasi oleh Sekolah Sastra Bulukumba dan Radar Selatan.

Saat dikonfirmasi, pendiri dan pengajar di Sekolah Sastra Bulukumba, Andhika Mappasomba alias Andhika Daeng Mamangka membenarkan hal tersebut.

"Ya. Insya Allah, Jika tak ada halangan, beliau berdua, K. H D Zawawi Imron dan budayawan DR. Ahyar Anwar dijadwalkan hadir di Bulukumba pada bulan Mei 2013," jelas Andhika Mappasomba, Jumat (12/4).

D. Zawawi Imron lahir di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep. Sosoknya mulai terkenal dalam percaturan sastra Indonesia sejak Temu Penyair 10 Kota di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada tahun 1982.

Puluhan karyanya lahir dalam bentuk buku berupa antologi puisi. Beberapa di antaranya yang terkenal seperti: Bulan Tertusuk Ilalang (1982; yang mengilhami film Garin Nugroho berjudul sama), Soto Sufi dari Madura: Perspektif Spiritualitas Masyarakat Desa (2002), Jalan Hati Jalan Samudra (2010), dan Mata Badik Mata Puisi (2012).

Sedangkan Ahyar Anwar, budayawan, sastrawan dan filsuf muda Sulawesi Selatan yang terkenal melalui belasan buku sastra dan filsafat cinta. Di antara buku-bukunya yang telah terbit: Menidurkan Cinta (2007), Kisah Tak Berwajah (2009) dan Aforisma Cinta (2011).

Sumber: RCA Bulukumba

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending