KBR68H, Yogyakarta- Pengusaha angkutan yang tergabung dalam Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia menyatakan masih sulit memperoleh bahan bakar, khususnya solar bersubsidi baik di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) maupun di daerah lain.
“Memperoleh solar bersubsidi sangat sulit. Padahal, penggunaan bahan bakar mencapai 60 persen dari operasional kendaraan,” kata Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan di Yogyakarta, Selasa (23/4).
Menurut dia, pengusaha tidak bisa menggunakan bahan bakar solar nonsubsidi karena tarif belum dinaikkan.
“Jika menggunakan solar nonsubsidi, tentu biaya operasionalnya menjadi bertambah. Siapa yang akan membayar kekurangannya,” katanya.
Sebagai sebuah organisasi, IPOMI memiliki anggota yang berasal dari 28 perusahaan otobus. Perusahaan tersebut tidak hanya beroperasi di DIY melainkan juga di sejumlah daerah di Pulau Sumatera, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Nusa Tenggara dan Bali.
“Karena memperoleh solar bersubsidi cukup sulit, bisa saja ada perusahaan yang tidak menjalankan angkutannya dan memilih mogok,” katanya menanggapi rencana dari sejumlah perusahaan otobus di daerah lain.
Sumber: Radio Star Jogja
Pengusaha Angkutan di DIY Keluhkan Kelangkaan Solar
Pengusaha angkutan yang tergabung dalam Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia menyatakan masih sulit memperoleh bahan bakar, khususnya solar bersubsidi baik di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) maupun di daerah lain.

NUSANTARA
Selasa, 23 Apr 2013 18:31 WIB


solar langka, angkutan, DIY
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai