Bagikan:

Pengungsi dari Rohingya Bentrok dengan Pengungsi Lain di Rudenim Medan

KBR68H, Medan - Pelaksana harian (Plh) Kepala Rumah Deteksi Imigran Medan (Rudenim) di Belawan, Yusuf Umar Dani, mengatakan pemicu utama terjadinya bentrokan sesama pengungsi di Rudenim adalah dendam lama dari negara asal pengungsi.

NUSANTARA

Jumat, 05 Apr 2013 11:24 WIB

Pengungsi dari Rohingya Bentrok dengan Pengungsi Lain di Rudenim Medan

rudenim, medan, rohingya

KBR68H, Medan - Pelaksana harian (Plh) Kepala Rumah Deteksi Imigran Medan (Rudenim) di Belawan, Yusuf Umar Dani, mengatakan pemicu utama terjadinya bentrokan sesama pengungsi di Rudenim adalah dendam lama dari negara asal pengungsi.

"Dimana keluarga pengungsi dibantai disana dengan menunjukkan foto-foto pembantain tersebut," kata Yusuf Umar Dani, Jumat (5/4).

Umar Dani menyebutkan, kronologis bentrokan tersebut belum diketahui secara pasti. Namun, katanya, dari keterangan yang di dapat penyebabnya adalah hal kecil.

"Jadi, ada satu ustadz Rohingya terlibat cekcok mulut dengan Burma. Lalu si ustad ditusuk dan menjerit. Kemudian, si pelaku membawa teman-temannya untuk menghabisi yang lainnya," terangnya.

Pada saat kejadian, sebut Umar Dani, pihaknya takut membuka sel karena petugas hanya 8 orang dan tidak sebanding dengan jumlah pengungsi.
"Apalagi, saat itu ada rencana pengungsi untuk melarikan diri, makanya sel tidak dibuka," sebutnya.

Namun, tambah Umar Dani, setelah datang bantuan dari Polres KP3 Belawan sekitar 30 personel, barulah sel dibuka dan mendapatkan 8 korban telah tewas dengan kondisi bersimbah darah dan luka berat di kepala.

Padahal, lanjut Umar Dani, para pengungsi itu sudah akan dipulangkan ke negara asal, karena pihak dari negara asal sudah mau datang menjemputnya.


"Sekarang tinggal menunggu saja. Jadi, sekarang sisanya saja yang akan dipulangkan," ujarnya.


Sekira pukul 01.00 WIB sesama antar pengungsi di Rudenim Medan terlibat bentrok yang menewaskan 8 orang. Saat ini jenazah korban berada di RSU dr Pirngadi Medan guna otopsi, sementara petugas kepolisian masih menyelidiki penyebab kajadian.

Sumber: Radio Star News Medan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending