Bagikan:

Pengawas UN Sumut: UN Diundur, Psikologis Siswa Bisa Terganggu

Pengunduran Ujian Nasional (UN) di 521 sekolah di kabupaten dan kota di Sumatera Utara (Sumut), tidak berkorelasi langsung terhadap kualitas pendidikan. Hanya saja secara psikologis akan mempengaruhi siswa karena sudah menyiapkan diri ujian tetapi akhirny

NUSANTARA

Selasa, 16 Apr 2013 11:03 WIB

Pengawas UN Sumut: UN Diundur, Psikologis Siswa Bisa Terganggu

Pengawas UN Sumut, UN Diundur

KBR68H,  Medan - Pengunduran Ujian Nasional (UN) di 521 sekolah di kabupaten dan kota di Sumatera Utara (Sumut), tidak berkorelasi langsung terhadap kualitas pendidikan. Hanya saja secara psikologis akan mempengaruhi siswa karena sudah menyiapkan diri ujian tetapi akhirnya ditunda.

Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed), Ibnu Hajar Damanik, selaku Koordinator Pengawas UN Sumut menyatakan, masalah kualitas pendidikan tidak diukur dari gagalnya siswa peserta ujian mengikuti ujian hari ini. Jika memang belajar dengan baik, tentu kualitasnya tetap baik.

"Hanya saja secara psikologis kan terganggu, sudah disuruh start lari, tiba-tiba disuruh mundur," kata Ibnu.

Disebutkan Ibnu, kegagalan pelaksanaan UN di sejumlah sekolah bisa mengganggu siswa. Tetapi siswa tidak akan dirugikan, karena siswa tetap akan ikut ujian."Yang gagal ujian hari ini, akan ikut ujian pada masa ujian susulan. Nah, kalau gagal ikut di ujian susulan, ya susulan lagi. Yang penting siswa tidak dirugikan," tukas Ibnu.

Sejumlah sekolah di 23 kabupaten dan kota di Sumut tidak dapat melaksanakan UN karena lembar soal tidak datang. Daerah itu antara lain, Kabupaten Deli Serdang, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Sidimpuan, Simalungun, Tapanuli Utara, serta Kota Medan, Pematang Siantar dan Sibolga.

Menurut data di Dinas Pendidikan, UN tahun ini di Sumut akan diikuti 98.742 siswa SMA, sedangkan Madrasah Aliyah sebanyak 19.825 siswa, SMALB 4.370 siswa, dan 83.788 siswa untuk tingkat SMK.

Sumber: Radio Star News

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending