Bagikan:

Penerima Bantuan RTLH di Serang Tidur Beratapkan Terpal

Penerima bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Serang, Benten, kini terpaksa tidur di luar rumah. Kehidupan seperti ini dijalani keluarga Neni sudah hampir satu bulan mereka jalani. Mereka terpaksa hidup seperti ini karena bantuan rumah yang mereka ter

NUSANTARA

Jumat, 12 Apr 2013 17:35 WIB

Author

Harmony

Penerima Bantuan RTLH di Serang Tidur Beratapkan Terpal

Penerima Bantuan RTLH di Serang

KBR68H, Serang – Penerima bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Serang, Benten, kini terpaksa tidur di luar rumah. Kehidupan seperti ini dijalani keluarga Neni sudah hampir satu bulan mereka jalani. Mereka terpaksa hidup seperti ini karena bantuan rumah yang mereka terima ambruk pada pertengahan Maret lalu. Namun, hingga kini belum ada penanganan dari Pemerintah Daerah.

Hingga saat ini  bantuan  yang diterima dari Dinas Sosial Kota Serang baru berupa terpal,  untuk melindungi dari hujan, tiga buah pelbed untuk alas tidur, selimut, daster, dan sembako, beberapa bahan makanan, dan alat rumah tangga serta pelindung untuk keluarga korban.

Rumah yang didiami keluarga Neni, hasil program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) semestinya bisa menjadi tempat tinggal mereka. Sementara, hingga kini bantuan untuk mereka hingga kini tidak jelas mengalirnya.

Kepala Bidang Jamkesra Dinsos Kota Serang Agus M Arif DJ mengatakan,  pihak Dinsos tengah berupaya untuk membantu warga Serang yang terkena bencana. Keluarga Neni sebelumnya diketahui sebagai penerima (RTLH) Kota Serang senilai Rp 10 juta. Namun, untuk mekanisme penyalurannya, dana tersebut kemudian diserahkan kepada kelompok penerima.

“Kami hanya mengusulkan kepada DKPAD (Dinas Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah, red.) untuk bantuan ini, dan memberikan rekomendasi pencairannya. Sedangkan untuk pelaksanaan diatur kelompok dan lurah. Jadi silahkan tanyakan masalah ini kepada beliau (Lurah Warung Jaud, red.),” katanya.

Sumber: Radio Harmony

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending