Bagikan:

Pemkab Sleman Data Mahasiswa Asal NTT

Pemkab Sleman mulai melakukan pendataan terhadap mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Pencatatan ini untuk memastikan jumlah warga NTT yang kembali ke Sleman pasca insiden berdarah di LP kelas II B Cebongan.

NUSANTARA

Kamis, 11 Apr 2013 18:25 WIB

Pemkab Sleman Data Mahasiswa Asal NTT

mahasiswa NTT, sleman, yogyakarta

Pemkab Sleman mulai melakukan pendataan terhadap mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Pencatatan ini untuk memastikan jumlah warga NTT yang kembali ke Sleman pasca insiden berdarah di LP kelas II B Cebongan.

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa (Kesbang) Sleman Ardani mengatakan, proses pendataan ini melibatkan seluruh perguruan tinggi di Sleman. Sebab, setelah kejadian berdarah di LP tersebut, banyak warga NTT yang meninggalkan Yogya karena ketakutan.

“Awalnya kami melakukan pendataan lewat asrama-asrama dan kos. Namun kebanyakan dari mereka tidak mau menyerahkan identitas diri karena berbagai alasan, salah satunya takut. Kami akhirnya mengajak peran serta perguruan tinggi di Sleman untuk melakukan pendataan ini,” jelasnya.

Ia menambahkan dari hasil pendataan digunakan untuk bahan analisis pemetaan potensi konflik. Namun dia tidak menyebut tenggat waktu selesainya pendataan ini. Di samping pendataan, implementasi jaminan keamanan juga dilakukan melalui patroli rutin.

Ardani mengaku patroli ini dilakukan bersama dengan jajaran Polres Sleman dan Kodim. Usulan dari pihak Polres untuk membangun posko keamanan di titik rawan juga tengah dikaji.

“Kalau disetujui, kami akan memasukkan Satpol PP, kepolisian dan TNI AD untuk berjaga di posko keamanan ini. Hal ini untuk mengurangi tingkat kejahatan dan memunculkan rasa nyaman bagi masyarakat yang tinggal di Sleman, bukan hanya mahasiswa NTT saja,” jelas Ardani.

Sumber: Star Jogja 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending