KBR68H, Jakarta - Pemerintah Daerah Papua Barat diminta segera mengembangkan kembali pangan lokal, seperti ubi jalar guna mencegah kelaparan, seperti dialami warga yang tinggal di sejumlah kampung di Kabupaten Tambrauw.
Ahli Gizi, Amalia mengatakan kelaparan di Tambrauw bisa jadi karena perubahan pola makan penduduk setempat. Kata dia, Pemda tidak boleh tergantung dengan beras dan harus bisa mengembangkan pangan olahan berbahan dasar ubi.
"Karena kelaparan, mereka makan itu beras. Kita harus meyakinkan mereka, makan itu tidak harus beras. Ia punya potensi daerah Papua, terkenal ikan air tawarnya, ikan air lautnya, umbi-umbian. Pemerintah daerah setempat harus bisa menciptakan satu aneka olahan yang bersumber pada umbi-umbian dan pengalokasian sesuai dengan musim," kata Amalia saat dihubungi KBR68H, Jakarta.
Sebelumnya, Perwakilan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) wilayah Sorong melaporkan ada 300 penderita gizi buruk dan busung lapar di Distrik Kwor Papua. Sebanyak 90-an orang di antaranya meninggal dan kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.
Pemerintah Harus Ubah Pola Makan Masyarakat Papua
Pemerintah Daerah Papua Barat diminta segera mengembangkan kembali pangan lokal, seperti ubi jalar guna mencegah kelaparan, seperti dialami warga yang tinggal di sejumlah kampung di Kabupaten Tambrauw.

NUSANTARA
Rabu, 03 Apr 2013 12:33 WIB


busung lapar, papua
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai