Bagikan:

Pemda Tambrauw Dituding Lamban Atasi Kasus Kematian Warga

LSM Belantara mengklaim Pemkab Tambrauw, Propinsi Papua Barat, lamban dalam menangani kasus kematian warga sejak Oktober tahun lalu hingga kini di Distrik Kwor.

NUSANTARA

Rabu, 03 Apr 2013 12:28 WIB

Pemda Tambrauw Dituding Lamban Atasi Kasus Kematian Warga

Pemda Tambrauw, Kematian Warga

KBR68H, Jayapura- LSM Belantara mengklaim Pemkab Tambrauw, Propinsi Papua Barat, lamban dalam menangani kasus kematian warga sejak Oktober tahun lalu hingga kini di Distrik Kwor.

Ketua Badan Pengurus LSM Belantara, Abner Korwa mengatakan, kasus kematian warga berturut-turut diketahui pertama kali malahan oleh Pemda setempat yang saat itu turun langsung ke Kampung Bakti yang juga mengalami kasus kematian anak-anak dalam kurun waktu yang singkat. Saat itu,  Pemda mendatangi Kampung Bakti dengan helikopter, yang jaraknya masih jauh dengan lokasi kejadian di 4 kampung lainnya yang dilanda kejadian kematian warga yang serupa.

“Pemda mereka menganggap bahwa itu bukan gejala luar biasa. Kemudian suplay obat tidak lancar baik. Persoalannya itu jumlah kematian kemudian gejala sakit sampai kematian itu, keluhannya yang mendiagnosa kepala dinas turun kesana itu juga tidak bisa. Malah dia mengatakan itu bukan wabah,” jelas Abner Korwa.   

Ketua Badan Pengurus LSM Belantara, Abner Korwa menambahkan, suplai obat kepada warga belum ada sampai saat ini. Pihaknya mengklaim telah turun langsung ke lapangan bersama dengan Kodim setempat untuk mencari tau yang sebenarnya terjadi.

Perwakilan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) melaporkan ada 300-an penderita busung lapar di Distrik Kwor. Sekitar 90-an orang yang didominasi oleh anak-anak meninggal dunia sepanjang Oktober 2012 hingga saat ini. AMAN mengklaim kematian tersebut disebabkan tidak adanya pelayanan kesehatan di daerah itu. (Katharina Lita) 

Sumber: Swara Nusa Bahagia

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending