KBR68H, Jayapura- Pelintas batas tradisional atau warga pemegang kartu Traditional Border Crossing (TBC) dari warga Papua Nugini dan warga Indonesia di Papua sejak kemarin tidak dapat masuk ke dalam dua negara tersebut.
Konsulat RI di Vanimo- Papua Nugini, Jahar Gultom beralasan bahwa persetujuan dasar antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Papua Nugini tentang Pengaturan-Pengaturan Perbatasan yang dibuat pada tanggal 18 Maret 2003, telah berakhir pada tanggal 18 Maret lalu. Saat ini, pihaknya tengah melakukan
komunikasi dengan pihak Border Administration Officer Vanimo, Mr. Moses Poi mengenai pengaturan-pengaturan perbatasan kedua negara.
“Hal ini dimulai oleh pihak imigrasi pada hari senin yang lalu, dimana warga Indonesia pemegang kartu TBC tidak diijinkan untuk berkunjung ke Vanimo dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait,” jelas Jahar Gultom.
Konsulat RI di Vanimo- Papua Nugini, Jahar Gultom menambahkan dalam komunikasi sementara, pihak Papua Nugini meminta Pemerintah Indonesia dapat mengizinkan warga Papua Nugini untuk melintas ke wilayah Indonesia, hanya untuk tujuan berkebun dan berkunjung ke pasar perbatasan, tetapi tidak sampai ke Jayapura.
Pihaknya juga meminta petugas-petugas yang berwenang di Indonesia agar melakukan pemeriksaan terhadap warga negara Papua Nugini yang masuk ke Hamadi-Jayapura melalui laut. Sedangkan akibat perjanjian pelintas batas ini berakhir, maka warga kedua negara menggunakan passport untuk masuk dan keluar didua negara tersebut.
Pelintas Batas Indonesia Dilarang Masuk ke Papua Nugini
Pelintas batas tradisional atau warga pemegang kartu Traditional Border Crossing (TBC) dari warga Papua Nugini dan warga Indonesia di Papua sejak kemarin tidak dapat masuk ke dalam dua negara tersebut.

NUSANTARA
Rabu, 24 Apr 2013 15:21 WIB


pelintas batas, papua nugini, papua
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai