Bagikan:

Pasokan Sedikit, Harga Buah di Medan Naik 100 Persen

Minimnya pasokan buah dari distributor kepada para pedagang buah di beberapa pasar tradisional menyebabkan harga buah-buahan naik hingga 100 persen di Kota Medan. Pedagang mengakui bahwa kondisi ini sudah berlangsung sejak akhir tahun lalu akibatnya laba

NUSANTARA

Rabu, 10 Apr 2013 17:00 WIB

Pasokan Sedikit, Harga Buah di Medan Naik 100 Persen

harga buah, medan, sumatera utara

Minimnya pasokan buah dari distributor kepada para pedagang buah di beberapa pasar tradisional menyebabkan harga buah-buahan naik hingga 100 persen di Kota Medan. Pedagang mengakui bahwa kondisi  ini sudah berlangsung sejak akhir tahun lalu akibatnya laba yang di dapat pedagang tidak stabil.

Ahua, pedagang buah di Pasar Petisah, mengatakan biasanya dalam seminggu dia selalu mendapatkan pasokan buah sampai tiga kali, namun beberapa minggu belakangan ini pasokan hanya sekali, akibatnya Ahua terpaksa menaikan harga barang dagangannya.

“Pasokan yang minim ke pedagang sangat memberatkan kami, biasanya modal dapat diputarkan tiga kali seminggu kini hanya sekali seminggu, sementara untuk kebutuhan lain juga semakin melonjak dan mau gak mau kami terpaksa menaikan harga hingga lebih dari 50 persen, seperti alpukat, belimbing, dan jambu biji yang masih bias kami jual dengan harga Rp 8.000 per kilonya kami jual menjadi Rp 12 ribu hingga Rp 15 ribu perk ilonya,” katanya.

Hal serupa juga diungkapkan Muslim, pedagang buah di pasar Suka Ramai. Kata dia, pasokan buah yang diterimanya juga mengalami kekurangan.

Muslim juga menjelaskan, buah dagangannya terpaksa dijual dengan harga tinggi seperti buah yang rata-rata biasanya Rp 7.000 sampai Rp 8.000, kini dia terpaksa menaikkan harga dari 50 hingga 70 persen, sebab pasokan yang minim dari distributor yang mengurangi stok buah hingga 50 persen  dari biasanya.

Sumber: Star News 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending