KBR68H, Palembang - Situasi di kecamatan Rupit, Musi Rawas, Sumatera Selatan hingga pagi ini masih mencekam. Warga belum berani beraktivitas di luar rumah karena takut akan adanya bentrok susulan. Puluhan personil Brimob dari Palembang sudah diturunkan di lokasi kejadian guna membatasi gesekan antar warga dan petugas keamanan. Tokoh masyarakat Rupit, Musi Rawas Iskandar Hasan menyayangkan bentrok yang menewaskan empat warga sipil itu. Pasalnya, menurut iskandar, permasalahan pemekaran dari Kabupaten Musi Rawas sudah hampir rampung dan menunggu pengesahan dari Kementerian dalam negeri
”Tentang pemekaran Muaratara. padahal pemekaran Muaratara ini tidak ada masalah lagi. Saya juga sudah kontak langsung irjen otda pak Johermansyah, semua dalam proses tinggal menunggu permendagri tentang batas,” kata Iskandar Hasan.
Sementara itu Kapolres Musi Rawas Barly Ramdhani mengklaim, pihaknya telah mencegah aksi massa dengan menemui pimpinan warga. Namun hingga larut malam aksi massa belum memperlihatkan adanya tanda-tanda mencair. Unjuk rasa menuntut pemekaran dari Kabupaten Musi Rawas terjadi kemarin hingga semalam. Unjuk rasa berakhir ricuh setelah polisi membubarkan paksa aksi itu. 4 warga tewas dan 6 Polisi terluka akibatnya. 4 warga tewas merupakan korban peluru nyasar ketika Polisi membubarkan aksi warga.
Pasca Bentrok, Warga Musi Rawas Masih Takut Keluar Rumah
KBR68H, Palembang - Situasi di kecamatan Rupit, Musi Rawas, Sumatera Selatan hingga pagi ini masih mencekam.

NUSANTARA
Selasa, 30 Apr 2013 14:32 WIB


bentrok, musi rawas, warga takut keluar rumah
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai