KBR68H, Pati - Selama ini, pertunjukkan musik dangdut sering dianggap sebagai pemicu penonton tawuran dan mabuk-mabukan. Padahal, dalam pentas tersebut, para musisi, pengantar acara, dan penyanyinya, hanya mengajak penonton untuk menikmati pertunjukkan tersebut.
Ketua DPD Paguyuban Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) Provinsi Jawa Tengah, Budi Supriyanto menegaskan, anggapan negatif dangdut, biang mabuk-mabukan dan tawuran antarpenonton, jangan dicampuradukkan dengan kiprah personil grup dangdut saat pentas. Terjadinya tawuran yang sebagian diantaranya pengaruh minuman beralhohol, karena ulah pribadi penonton.
Usai melantik Kepengurusan DPC PAMMI Kabupaten Pati, Budi Supriyanto menyatakan, tawuran bukan karena pertunjukkan musik dangdut, orang mabuk yang mencoba untuk membuat suasana pertunjukkan menjadi kacau.
“Jadi yang perlu dicegah itu orang yang mabuk. Persoalan disitu, jadi dangdut dalam hal ini, jangan dikambing hitamkan. Tapi orang yang mabuk itu, yang semestinya harus disingkirkan,” tegas Budi Supriyanto.
Budi Supriyanto berharap, semua pihak berpartisipasi menciptakan suasana kondusif saat pentas dangdut dan mengembangkan musik dangdut di daerah.
“Makanya, PAMMI harus mulai hadir untuk melindungi anggotanya. Tidak hanya sekedar kumpul-kumpul, tapi tidak berbuat apa-apa. Termasuk aspek perlindungan, dan kesejahteraan anggotanya, termasuk keamanan, dan profesional penyanyinya,” ujarnya.
Secara terpisah Bupati Pati, Haryanto berharap dengan 80 grup dangdut yang ada di Pati, dapat berkembang baik. Meski pada saat ini, diakuinya, baru dapat memfasilitasi kesenian wayang, kethoprak dan tayuban yang semata-mata untuk melestarikan budaya asli.
“Selama ini memang baru wayang, kethoprak dan tayub yang kita fasilitasi. Insya Allah kedepan nanti musik dangdut akan kita bina dengan baik tentunya lewat Dewan Kesenian dan Dibudparpora Kabupaten Patimanan,” kata Bupati Haryanto.
Untuk memberdayakan pemusik di Pati, Bupati Haryanto meminta, dalam pementasan dangdut cukup mendatangkan penyanyinya saja, sementara musiknya tetap dari pemusik-pemusik lokal.
“Saya yakin musik kita tidak kalah dengan daerah-daerah lain,” pungkasnya.
Pengurus Harian DPC PAMMI Pati, diketuai Margono, Sekretaris Agus Edi Prayitno, Bendahara Sri Wahyuningsih, masing-masing didampingi wakilnya, dan dilengkapi sepuluh bidang.
Usai dilantik, Pengurus PAMMI, juga memberikan santunan kepada anak-anak yatim dan piatu sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama.
Dalam kesempatan itu, Bupati Pati menyempatkan untuk menendangkan sebuah lagu ‘Pantun Cinta’ karya Rhoma Irama.
Sumber:Pas Fm Pati
PAMMI Jateng: Dangdut Harus Berkembang, Pemabuk Harus Disingkirkan
Selama ini, pertunjukkan musik dangdut sering dianggap sebagai pemicu penonton tawuran dan mabuk-mabukan. Padahal, dalam pentas tersebut, para musisi, pengantar acara, dan penyanyinya, hanya mengajak penonton untuk menikmati pertunjukkan tersebut.

NUSANTARA
Rabu, 17 Apr 2013 17:26 WIB


PAMMI Jateng, Dangdut
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai