Bagikan:

Padi Terancam Puso, Petani Rembang Rebutan Air Sungai

Petani sejumlah desa di kecamatan Kaliori mulai berebut air sungai, untuk mengairi tanaman padi mereka yang terancam mati karena kekeringan. Bahkan karena keterbatasan jumlah mesin diesel dan selang air petani terpaksa antri.

NUSANTARA

Senin, 08 Apr 2013 18:53 WIB

Padi Terancam Puso, Petani Rembang Rebutan Air Sungai

padi, rembang

KBR68H, Rembang – Petani sejumlah desa di kecamatan Kaliori mulai berebut air sungai, untuk mengairi tanaman padi mereka yang terancam mati karena kekeringan. Bahkan karena keterbatasan jumlah mesin diesel dan selang air petani terpaksa antri.

Di sebelah timur jembatan desa Sidomulyo Kec. Kaliori, yang biasanya sepi, kini cukup ramai oleh raungan suara puluhan mesin diesel. Para petanipun hilir mudik mengatur suplai air dari sungai ke lahan pertanian.

Karsono, seorang petani warga dusun Kalipang desa Sidomulyo mengatakan curah hujan di desanya tergolong rendah, sehingga banyak tanaman padi musim tanam ke dua mengalami kekeringan.

Sunar, petani lain menyebutkan selama musim pertama kemarin, hasil panenan anjlok 50 %. Jika tanaman padi berikutnya menyusul gagal panen, akan semakin merugi. Maka ia memutuskan untuk menyewa mesin diesel penyedot air, dengan tarif Rp 15 ribu per jam. Itupun harus antri beberapa hari karena luasnya lahan yang harus diairi.

Kasirin, petani di desa Sambiyan Kec. Kaliori memperkirakan masa kritis tanaman padi sekira 10 hari kedepan. Jika selama itu tidak ada hujan deras, batang padi lama kelamaan akan kering memutih dan sulit diselamatkan. 

Kasirin menambahkan andalan satu satunya petani adalah sungai, yang memperoleh limpasan air dari Embung Grawan Sumber. Menurut pantauannya, sejumlah petani nekat membendung sungai, untuk cadangan pengairan. Hal itu mengakibatkan sawah yang jauh dari sungai terancam gagal panen. Ia mendesak pemerintah serius memperhatikan sarana infrastruktur pertanian, seperti penambahan jumlah embung maupun cekdam sungai.

Sumber: Radio R2B Rembang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending