Bagikan:

Nelayan di Sangatta Utara Minta Ganti Rugi kepada PT Tobe Indah

KBR68H, Sangatta - Sejumlah nelayan di Kenyamukan Kelurahan Teluk Lingga Kecamatan Sangatta Utara meminta PT Tobe Indah untuk segera menggantikan kerusakan alat tangkap mereka yang terkena aktivitas perusahaan.

NUSANTARA

Jumat, 26 Apr 2013 11:42 WIB

Nelayan di Sangatta Utara Minta Ganti Rugi kepada PT Tobe Indah

nelayan, sangatta utara, ganti rugi, pt tobe indah

KBR68H, Sangatta - Sejumlah nelayan di Kenyamukan Kelurahan Teluk Lingga Kecamatan Sangatta Utara meminta PT Tobe  Indah untuk segera menggantikan kerusakan alat tangkap mereka yang terkena aktivitas perusahaan.

Karena tidak ada jawaban menggembirakan, akhirnya, nelayan yang sebagian besar warga Kenyamukan , menghentikan aktivitas PT Tobe Indah di Kenyamukan.
“Kami minta PT Tobe Indah bertanggungjawab dengan kerusakan alat tangkap kami yang rusak, jika tidak ada penggantian PT Tobe Indah jangan melanjutkan pekerjaannya,” kata Edy Endang – Koordinator Nelayan.

Aksi penghentiannya kegiatan PT Tobe Indah dilakukan warga masyarakat dengan membentangkan spanduk di areal kerja PT Wika, kontraktor pembangunan Pelabuhan Kenyamukan.

“Kami bisa mengijinkan perusahaan beraktifitas lagi jika perusahaan bisa memenuhi kerusakan alat tangkap nelayan seperti belat, jika tidak selama itu kami akan memblokir aktifitas mereka,” ungkap Edy belum lama ini.

Kepada GWP, Edy menyebutkan, mereka sudah berkali-kali meminta top pimpinan PT Tobe Indah datang  berunding dengan warga, namun permintaan warga tidak pernah diindahkan.
 
“PT Tobe Indah beranggapan selama ini dilokasi kerja mereka tidak ada belat atau alat tangkap milik warga Kenyamukan,”  sebut Edy.

Lebih jauh Edy menyebutkan, perusakan terjadi sejak PT Tobe menjadi bagian dari pekerjaan Pelabuhan Kenyamukan. Namun, sebagai perusahaan skala nasional, PT Tobe tidak pernah melakukan koordinasi dengan warga masyarakat apalagi ketika alat tangkap nelayan terkena dampaknya.

Sementara itu, seorang beberapa pekerja PT Tobe kepada GWP mereka mengaku tidak mengerti dengan tuntutan warga masyarakat, pasalnya selama ini mereka tidak pernah melihat adanya alat tangkap ikan.

Sumber: Radio GWP Sangatta


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending