KBR68H, Yogyakarta - Puluhan buruh gendong pasar tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta pemerintah daerah setempat menetapkan upah minimum.
Pasalnya menurut koordinator pendamping buruh gendong, Hikmadinia, upah buruh gendong hanya Rp 2 ribu sekali angkut. Angka itu dinilai tidak layak dengan meningkatnya kebutuhan hidup saat ini.
"Terutama upah buruh gendong yang tidak pasti karena upah tergantung dari kepedulian dan empati dari pembeli seperti itu kan? Juga keamanan dan kenyamanan kerja mereka yang belum diperhatikan oleh pemerintah karena mereka dipandang sebagai buruh informasl sehingga belum dimasukkan dalam undang – undang. Kalau buruh gendong adanya kan di Yogyakarta, jadi minimal ada perlindungan di Yogyakarta."
Koordinator pendamping buruh gendong, Hikmadinia menambahkan, jumlah buruh gendong di sejumlah pasar tradisional saat ini mencapai 750 orang. Mereka bekerja sekitar sembilan jam, dari pukul 07.00 hingga 16.00 WIB. Dalam sehari, mereka dapat mengantongi upah sebesar Rp 20 ribu.
Minta Kenaikan Upah, Buruh Gendong Yogyakarta Gelar Aksi Simpatik
Puluhan buruh gendong pasar tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta pemerintah daerah setempat menetapkan upah minimum.

NUSANTARA
Selasa, 30 Apr 2013 20:33 WIB


Buruh Gendong Yogyakarta
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai