Bagikan:

Mencari Lurah dan Camat yang Tak Hanya Duduk di Belakang Meja

Hingga hari terakhir pendaftaran lelang jabatan lurah dan camat di Jakarta, kemarin, sudah terkumpul 1.156 kandidat, dengan perincian kandidat camat sebanyak 346, dan lurah 810 orang.

NUSANTARA

Selasa, 23 Apr 2013 09:26 WIB

Author

Antonius Eko

Mencari Lurah dan Camat yang Tak Hanya Duduk di Belakang Meja

lelang lurah, camat, jokowi, jakarta

KBR68H, Jakarta - Hingga hari terakhir pendaftaran lelang jabatan lurah dan camat di Jakarta, kemarin, sudah terkumpul 1.156 kandidat, dengan perincian kandidat camat sebanyak 346, dan lurah 810 orang.

Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Jakarta, Budi Utomo mengatakan, para kandidat akan menjalani seleksi kompetensi bidang akhir pekan ini dan dilanjutkan dengan kompetensi manajerial, awal bulan depan.

“Untuk tes kompetensi bidang yang nanti dilakukan tanggal 27-28 April itu lebih mengarah pada pengetahuan para kandidat yaitu kewilayahan, kepamongan, pembangunan, dan sebagainya. Karena dari sisi pengetahuan itu kami menganggap juga menjadi bagian yang harus dikuasai para camat dan lurah,” kata Budi.

Para kandidat juga akan dinilai seputar integritas dan kemampuannya melayani warganya. Pasalnya, tuntutan masyarakat terus berubah sehingga camat dan lurah dituntut untuk lebih memahami kebutuhan warganya.

Sistem lelang pejabat yang diperkenalkan oleh Gubernur Jakarta Joko Widodo ini juga bisa dimanfaatkan untuk memetakan potensi pegawai. Pengamat Kebijakan Publik, Andrinof Chaniago mengatakan, dengan data yang dimiliki, Pemprov DKI bisa membuat strategi untuk keperluan lainnya diluar mengisi jabatan struktural lurah dan camat.

Dia berharap, kandidat yang terpilih bisa menjadi pemimpin yang tak hanya duduk di belakang meja.

“Jadi lurah dan camat itu adalah manajer kota, dengan sebagai manajer kota maka dia adalah orang yang aktif memimpin, bukan hanya duduk di belakang meja, rapat, menerima tamu. Mudah-mudahan kesitu, menggali kemampuan dalam seleksi orang secara terbuka untuk lurah dan camat ini,” tambah Adrinof.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending