Bagikan:

Mahfud MD: Perbankan Indonesia Belum Berpihak pada Ekonomi Kerakyatan

unia perbankan di Indonesia hingga kini belum berpihak pada ekonomi kerakyatan sebagai soko guru perekonomian Indonesia. Kondisi ini terjadi karena terbentur dengan birokrasi yang sangat buruk.

NUSANTARA

Selasa, 23 Apr 2013 11:29 WIB

Author

Suara Gratia

Mahfud MD: Perbankan Indonesia Belum Berpihak pada Ekonomi Kerakyatan

Perbankan Indonesia

KBR68H, Cirebon –Dunia perbankan di Indonesia hingga kini belum berpihak pada ekonomi kerakyatan sebagai soko guru perekonomian Indonesia. Kondisi ini terjadi karena terbentur dengan birokrasi yang sangat buruk.

Ini ditegaskan bekas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan, selama ini perbankan hanya mengutamakan para pemodal besar.

“Kredit-kredit itu selalu mengutamakan orang yang mempunyai modal besar, karena dianggap lebiih efisien,” tegasnya. Bahkan, kata dia, kredit-kredit bernilai hingga ratusan miliar rupiah diberikan kepada proyek-proyek besar tanpa jaminan yang cukup, sehingga seringkali menimbulkan masalah hukum di kemudian hari.

Menurut dia, Indonesia kini sangat membutuhkan pengusaha-pengusaha kelas menengah yang lebih dominan untuk mengimbangi pengusaha-pengusaha kelas atas, yang saat ini hampir menguasai seluruh sendi-sendi perekonomian nasional.

Sebab, kata Mahfud, pertumbuhan ekonomi di Indonesia belum dapat mengurangi angka kemiskinan, karena saat ini yang tumbuh adalah ekonomi negara yang dampaknya tidak menyentuh rakyat kecil.

Mahfud menegaskan, masih banyak cara untuk keluar dari situasi ini yakni dengan perlunya tindakan radikal di bidang birokrasi dan penegakan hukum secara sungguh-sungguh terhadap seluruh pelanggaran baik prinsip maupun prosedur. “Karena banyak sekali prosedur itu kemudian mengalahkan prinsip-prinsip penataan ekonomi kita,” jelas Mahfud.

Lebih lanjut ia menambahkan, dunia perbankan tidak semuanya sadar akan pentingnya pembangunan ekonomi kerakyatan dalam program-program yang dibuat pemerintah. Sebab, elemen-elemen kerakyatan masih dianggap remeh. Untuk itu, perlu adanya kontrol dari Bank Indonesia agar perbankan tidak mengabaikan program yang terkait ekonomi kerakyatan.

Sumber: Suara Gratia

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending