KBR68H, Jayapura - Pemerintah Kabupaten Tambrauw Papua Barat dinilai lamban dalam menangani kasus kematian puluhan warga akibat kelaparan dan gizi buruk. Padahal, kasus itu terjadi sejak Oktober tahun lalu.
Ketua Badan Pengurus LSM Belantara Abner Korwa mengatakan, pemerintah Kabupaten Tambrauw sebenarnya sudah mengetahui kasus ini. Namun, program bantuan terputus dan tidak diteruskan.
"Pemerintah daerah menganggap itu bukan gejala luar biasa. Kemudian suplai obat tidak lancar baik. Persoalannya itu, gizi buruk, sakit sampai kematian. Kepala Dinas turun kesana, juga tidak bisa mendiagnosa. Malah dia mengatakan itu bukan wabah,” kata Abner Korwa.
Ketua Badan Pengurus LSM Belantara, Abner Korwa menambahkan pasokan bahan obat-obatan kepada warga juga belum ada sampai saat ini.
LSM Belantara mengklaim telah turun langsung ke lapangan bersama dengan militer setempat.
Sebelumnya, perwakilan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) melaporkan ada 300-an penderita busung lapar di Distrik Kwor Kabupaten Tambrauw. Sekitar 90-an orang yang didominasi anak-anak meninggal sepanjang Oktober 2012 hingga saat ini. AMAN mengklaim kematian tersebut disebabkan tidak adanya pelayanan kesehatan di daerah itu.