KBR68H, Ambon - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memperingatkan bahaya bencana perairan yang disebabkan oleh Harmful Algal Blooms (HAB) atau ledakan populasi alga berbahaya di wilayah perairan Ambon.
Peneliti utama HAB dari LIPI, Tumpak Sidabutar mengatakan, spesies alga beracun Alga Pyrodinium dapat menyebabkan kematian massal biota laut, penurunan kualitas perairan, kerusakan ekosistem dan keracunan pada manusia.
Menurut Tumpak, kasus tersebut sudah sering terjadi di Ambon yang menyebabkan kematian beberapa warga. Tumpak menegaskan, perlu adanya sistem peringatan dini sebelum terjadi HAB di perairan Ambon.
“Itu kan sudah terjadi di Teluk Ambon. Itu sangat urgent sekali. Kalau sudah pernah terjadi, itu kemungkinan terulang kembali itu besar. Khususnya di Ambon. Ini ada yang disebut dengan sistem peringatan dini (early warning system) itu. Bagaimana nanti cara pembentukan sistem peringatan dini, terserah pemerintah daerah bersama masyarakat," kata Sidabutar.
Peneliti Utama HAB - LIPI Tumpak Sidabutar menambahkan, fenomena HAB umumnya dikenal dengan istilah Red Tide atau gelombang merah. Kemunculan Red Tide ditandai dengan perubahan warna laut menjadi kemerahan atau kekuningan, kehijauan, oranye dan kecoklatan.
Tumpak menambahkan 35 Spesies penyebab Fenomena HAB di Indonesia juga terdapat di Teluk Karo – Lampung, Teluk Jakarta, serta Laut antara Kalimantan dan Sulawesi.