Bagikan:

KPU NTB Ingatkan Saksi Cagub Awasi Ketat Proses Pemungutan Suara

Tim pemenangan pasangan calon gubernur

NUSANTARA

Jumat, 12 Apr 2013 15:14 WIB

KPU NTB Ingatkan Saksi Cagub Awasi Ketat Proses Pemungutan Suara

Pilkada NTB

KBR68H, Mataram- Tim pemenangan pasangan calon gubernur – wakil gubernur (cagub-cawagub) NTB diminta mengawasi dengan ketat proses pemungutan suara pemilukada yang akan berlangsung 13 Mei mendatang. Tim pemenangan diharapkan mencari saksi pasangan calon  tidak melalui calo untuk menjamin kualitas saksi tersebut.

Kepala Divisi Logistik KPU NTB, Qazuini mengatakan, tim pemenangan harus mencari saksi calon yang jujur. Pasalnya banyak kasus satu orang saksi yang bekerja untuk beberapa pasangan calon gubernur seperti yang terjadi pada pemilukada tahun lalu.

Saksi yang berkualitas sangat diperlukan oleh calon kepala daerah untuk memastikan suara yang dimilikinya tidak dipermainkan atau untuk menghindari kecurangan.

”Jangan sembarang mencari saksi. Nanti bisa dibayar kan susah, suara bisa hilang kan. Kalau dia orang partai ya yang betul-betul kader,” kata Qazuini.

Seorang saksi berhak memperoleh dokumen resmi dari bawah sampai ke tingkat atas. Saksi harus mengawal proses pemungutan suara tersebut karena perolehan suara calon  terkadang bisa berubah dari tingkat TPS sampai KPPS.

Ia mengatakan, jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh NTB sebanyak 8.922 TPS. Jumlah itu termasuk TPS tambahan sebanyak 25 TPS untuk mengakomodir pemilih yang berada di tempat-tempat khusus seperti di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), RSUP NTB, RSI dan lain sebagaianya.

Sementara jumlah surat suara yang disediakan oleh KPU NTB sebanyak 3.478.892 surat suara ditambah 2,5 persen. Surat suara pemilukada NTB sudah bisa didistribusikan di kabupaten kota pada tanggal 1 Mei mendatang.

Sumber: Radio Global FM Lombok

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending