Bagikan:

KPC Prioritaskan Serap Tenaga Kerja Lokal

Tenaga kerja yang terserap di PT Kaltim Prima Coal (KPC) berserta sub kontraktornya mencapai 23.389 orang, namun yang warga negara asing hanya 6 orang.

NUSANTARA

Senin, 15 Apr 2013 11:32 WIB

KPC Prioritaskan Serap Tenaga Kerja Lokal

KPC

KBR68H, Sangatta - Tenaga kerja yang terserap di PT Kaltim Prima Coal (KPC) berserta sub kontraktornya mencapai 23.389  orang, namun yang warga negara asing  hanya 6 orang.

Manager External Relations PT KPC Hasrul Sani dan Yordhen Ampung, menerangkan, minat warga Kutai Timur (Kutim) yang ingin bekerja di lingkungan KPC meningkat tajam terutama sejak rencana peningkatan produksi. “Tenaga kerja yang ada di KPC berjumlah enam ribu seratus lima puluh lima orang, sementara yang berstatus tenaga kerja asing hanya enam orang,” jelas Hasrul.

Sementara tenaga kerja yang terserap pada kontraktor dan sub kontraktor KPC mencapai  17.228 orang dan bila dilihat komposisiny. Ia mengakui komposisi antara  tenaga kerja lokal  dengan pendatang masih banyak tenaga kerja lokal. “Hampir semua suku ada di KPC dan kontraktornya, mungkin hanya Papua aja yang nggak ada,” ungkap Hasrul Sani.

Banyaknya tenaga kerja local, kataHasrul, karena dalam penerimaan yang diprioritaskan tenaga lokal terutama yang ada di sekitar tambang. “Tenaga kerja lokal yang diprioritaskan alias diutamakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di perusahaan, namun  tidak menutup kemungkinan untuk mereka datang dari berbagai daerah lain,” jelasnya.

Sementara Yordhen Ampung menyebutkan,  untuk Sangatta, Bengalon dan Rantau Pulung menduduki skor 40 persen jumlah pekerja lokal. Sementara  Kutai Timur diluar menduduki skor 30 persen. “Untuk ring tiga skala provinsi  yaitu  Kalimantan Timur dan ring empat  daerah luar Kaltim dengan  komposisi dua puluh persen dan sepuluh  persen,” jelasnya seraya menyebutkan sistem perekrutan tetap berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan.

Banyaknya  tenaga kerja yang terakomodir di PT KPC membuat perekonomian Sangatta Utara, Sangatta Selatan dan Bengalon sangat terasa jika karyawan menerima gaji atau mendapat bonus tahunan. Demikian pula, jika aktifitas pertambangan terhenti seperti yang terjadi beberapa tahun silam.  “KPC  menyadari bahwa suatu saat, pertambangan akan habis. Sehingga sejak dini, pihak perusahaan melalui program Corporate Social Responsibilty   membuat berbagai program pembangunan ekonomi non tambang, tujuannya dapat berguna bagi masyarakat di kemudian hari,” terang Yordhen.

Sumber: Gema Wana Prima

kpc

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending