Bagikan:

Korban Banjir Mentawai Mulai Terserang Penyakit

Puluhan warga terutama usia anak-anak korban banjir di Kecamatan Siberut Utara dan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, mulai terserang penyakit pascabencana yang terjadi di wilayah tersebut sejak Sabtu (6/4).

NUSANTARA

Rabu, 10 Apr 2013 11:53 WIB

Korban Banjir Mentawai Mulai Terserang Penyakit

banjir, mentawai

 KBR68H, Mentawai- Puluhan warga terutama usia anak-anak  korban banjir di Kecamatan Siberut Utara dan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, mulai terserang  penyakit pascabencana yang terjadi di wilayah tersebut sejak Sabtu (6/4).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Warta Siritoitet, menyebutkan ada sejumlah  pengungsi terutama anak-anak  mulai terserang penyakit seperti batuk, flu dan diare akibat cuaca dingin serta lama berada di air, disamping juga kesulitan mendapatkan air bersih.

"Sudah ada beberapa warga terutama anak-anak datang di posko kesehatan mereka  terserang berbagai penyakit, terutama demam, batuk, diare dan gatal-gatal pada kulit,"kata Warta

Menurut Warta, datangnya berbagai penyakit itu juga karena warga kesulitan mendapatkan air bersih pasca terjadinya banjir.

"Warga kesulitan mendapatkan air bersih karena air sumur yang biasa dikonsumsi masih kotor akibat  banjir, sehingga mereka ada yang menampung air hujan untuk kebutuhan memasak dan minum, sedangkan anak-anak justru mandi dan bermain di genangan air kotor," kata Warta

Saat ini Dinas Kesehatan, kata Warta  telah mengirimkan sebanyak 12 orang tenaga medis yang dibagi menjadi dua tim. Masing-masing tim terdiri atas satu orang dokter spesialis, dua dokter umum, dan tiga tenaga perawat.

Selain itu, pihaknya juga mendirikan posko kesehatan di Desa Mongapola, Kecamatan Siberut Utara, dan di Dusun Salappa, Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan untuk mempermudah korban banjir mendapatkan pelayanan kesehatan.

"Untuk obat-obatan sementara ini masih mencukupi, yang sangat dibutuhkan adalah tenaga medis," katanya.

Hujan yang terjadi sejak Rabu (3/4) mengakibatkan sungai di sekitar daerah itu meluap pada Sabtu pagi. Akibatnya, banjir pun tak bisa terhindarkan. Selain menggenangi perumahan, banjir juga mengakibatkan akses menuju kedua daerah itu terputus.

Sementara, Kepada Bidang Kedaruratan Dan Logistik  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai Hati Sama Hura mengungkapkan, Dusun Salappak, Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan merupakan daerah terparah yang dilanda banjir.

"Penduduk di dusun itu sebanyak 97 kepala keluarga, dan seluruhnya terpaksa mengungsi karena ketinggian air mencapai tiga meter dan menenggelamkan sebagian rumah," katanya.

Saat ini, para pengungsi juga membutuhkan bantuan berupa makanan, seliimut, pakaian, kelambu, tikar, pakaian anak-anak dan pakaian wanita. Selain itu, di daerah tersebut juga dibutuhkan tim medis dan bantuan obat-obatan.

"Sekarang ini stok obat-obatan memang masih cukup, namun masih tetap dibutuhkan karena sebagian korban banjir sudah ada yang terserang penyakit," katanya.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap korban banjir dan tengah berupaya untuk menyalurkan bantuan yang dilakukan bersama Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet.

"Sebagian bantuan yang didistribusikan antara lain beras, air mineral, dan mie instan, namun tim juga kesulitan kerena gelombang laut masih tinggi," katanya. 

Sumber: Radio Sasaraina FM
 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending