Bagikan:

Konflik Pasir Besi, Polisi Kulonprogo Minta Petani Tak Pakai Kekerasan

Kapolres Kulonprogo, Yogyakarta, Yohannes Setiawan Widjanarko akhirnya buka suara terkait pertemuannya dengan Paguyuban Petani Lahan Pantai (PPLP) beberapa waktu lalu.

NUSANTARA

Rabu, 24 Apr 2013 15:28 WIB

Author

Star Jogya

Konflik Pasir Besi, Polisi Kulonprogo Minta Petani Tak Pakai Kekerasan

Konflik Pasir Besi Kulonprogo

KBR68H, Kulonprogo -  Kapolres Kulonprogo, Yogyakarta, Yohannes Setiawan Widjanarko akhirnya buka suara terkait pertemuannya dengan Paguyuban Petani Lahan Pantai (PPLP) beberapa waktu lalu.

Kapolres menyatakan akan bersikap netral menyikapi konflik yang terjadi antara PPLP dengan pemerintah Kabupaten Kulonprogo terkait megaproyek pasir besi.

“Kapasitas saya sebagai kepala kepolisian wilayah ini. Saya hanya ingin menjaga agar kondisi tetap tertib saja. Nggak lebih, artinya saya tidak akan membela pihak yang menginginkan megaproyek ini bisa diterima para petani,” ujarnya kemarin.

Di satu sisi, lanjutnya, dia hanya berharap petani di situ tidak menggunakan kekerasan dalam melakukan penolakan.

“Sekarang apa artinya sih segala bentuk kekerasan dilakukan. Itu tidak akan menyelesaikan masalah. Justru hal tersebut akan menambah masalah di sini,” tandasnya.

Kapolres pun mengakui kalau watak petani di kawasan pesisir Kulonprogo sangat bertipikal keras. Sehingga memerlukan pendekatan persuasif dalam meluluhkan hati mereka.

Hanya saja dia tetap menggarisbawahi makna meluluhkan hati di sini bukan berarti pihaknya akan turut berupaya membujuk para petani agar mau menerima megaproyek itu.

Dalam kesempatan sosialisasi itu, Kapolres juga sempat memberikan bantuan uang tunai kepada para petani. Mengenai besarnya bantuan Kapolres enggan menjelaskan. Dia hanya mengatakan kalau bantuan itu bukan dari PT Jogja Magasa Iron (JMI) agar para petani bisa luluh hatinya.

“Itu bukan dari PT JMI lho. Tapi dana dari kami pribadi. Harapannya agar mereka bisa menggunakan dana itu untuk menggelar sosialisasi guna menciptakan ketertiban saja, nggak usah pakai kekerasan,” pungkasnya.

Sumber: Star Jogja

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending