Bagikan:

Koalisi Pendidikan Jawa Barat Adukan Pelanggaran UN ke Ombudsman

Koalisi Pendidikan Jawa Barat mengadukan sejumlah pelanggaran pelaksanaan ujian nasional (UN) ke Ombudsman Jawa Barat. Pelanggaran terbanyak pelaksanaan ujian nasional yaitu tertukarnya lembar soal SMK dan SMA.

NUSANTARA

Rabu, 17 Apr 2013 19:13 WIB

Koalisi Pendidikan Jawa Barat Adukan Pelanggaran UN ke Ombudsman

ujian nasional, kemendikbud

KBR68H, Bandung - Koalisi Pendidikan Jawa Barat mengadukan sejumlah pelanggaran pelaksanaan ujian nasional (UN) ke Ombudsman Jawa Barat. Pelanggaran terbanyak pelaksanaan ujian nasional yaitu tertukarnya lembar soal SMK dan SMA.

Juru Bicara Koalisi Pendidikan Jawa Barat, Iwan Hermawan mengatakan, maraknya pelanggaran dan masalah teknis ujian nasional 2013 akibat tidak becusnya kinerja di jajaran Kementerian Pendidikan.

"Menuntut kalau terjadi karut marut seperti ini dan kesalahan yang bertubi-tubi yang dilakukan oleh Kemendikbud, maka kami menuntut agar Presiden SBY segera memberhentikan, mencopot M. Nuh sebagai Mendikbud," ujarnya di Kantor Ombudsman Jawa Barat, jalan Bogor, Bandung.

Juru Bicara Koalisi Pendidikan Jawa Barat, Iwan Hermawan menambahkan, selain lembar soal yang tertukar, hal serupa terjadi pada lembar jawaban. Iwan mengatakan, pelanggaran dan masalah teknis pelaksanaan ujian nasional lainnya yaitu kekurangan lembar soal dan jawaban. Sehingga siswa terpaksa mengerjakannya dalam bentuk lembar fotokopi.

Sementara itu, Lembaga Pengaduan Pelayanan Publik Ombudsman mencatat ratusan pengaduan terkait ujian nasional 2013 masuk selama tiga hari ini. Anggota Bidang Penyelesaian Laporan Pengaduan Ombudsman RI Budi Santoso mengatakan,  laporan  pengaduan banyak didominasi oleh logistik ujian yang tak memadai. Hingga kini, Ombudsman RI  masih menyusun dan mengklasifikasi laporan tersebut.

”UN sendiri ternyata yang terlaksana di lapangan juga banyak masalah, misalnya di Jawa Barat, ada dikelompokan menjadi kualitas suara jelek dan mudah sobek, kemudian ada soal UN tertukar, kekurangan soal, siswa mengerjakan di fotocopy soal, terus ada modus penitipan, penjualan kunci jawaban dengan harga 70 ribu persiswa," kata Budi Santoso saat dihubungi KBR68H.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending