Bagikan:

Ketua KPU Kota Palopo: Saya Dikawal Pasukan Khusus

Kapolda sudah turun tangan dan tadi malam sudah ada pertemuan pihak-pihak terkait itu seperti Dandim, Kapolres dan beberapa pihak. Saya kira memang dua kubu ini harus meredam massanya masing-masing.

NUSANTARA

Senin, 01 Apr 2013 12:40 WIB

Author

HH

Ketua KPU Kota Palopo: Saya Dikawal Pasukan Khusus

Ketua KPU Palopo Maksum Rumi, rusuh, pemilukada, Sulawesi Selatan

Kota Palopo, Sulawesi Selatan, rusuh hari Minggu (31/3) kemarin. Massa yang diduga pendukung pasangan calon Haidir Basir-Thamrin Djufri mengamuk. Mereka tidak puas dengan hasil pemilihan walikota yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum Palopo. Dari hasil pemilukada Kota Palopo, KPU menetapkan pasangan Judas Amir-Akhmad Syarifuddin sebagai pemenang. Ketidakpuasan massa dilampiaskan dengan membakar kantor Walikota Palopo dan sejumlah gedung pemerintahan lainnya. Kantor media massa setempat, Palopo Pos, pun tak luput dari amukan massa. Berikut wawancara KBR68H dengan Ketua KPU Kota Palopo Maksum Rumi di program Sarapan Pagi, Senin (1/4): 

Apa langkah yang akan Anda lakukan pada hari ini?

Kemarin memang kejadian di luar dugaan kita dan hari ini kita akan lakukan koordinasi dengan semua pihak. Saya kira Kapolda sudah turun tangan dan tadi malam sudah ada pertemuan pihak-pihak terkait itu seperti Dandim, Kapolres dan beberapa pihak. Saya kira memang dua kubu ini harus meredam massanya masing-masing. Jika ternyata dalam putusan KPUD ada yang bermasalah, seharusnya ditempuh melalui jalur-jalur hukum. Dari awal sudah saya sampaikan, kalau ada penyelenggara KPU yang terlibat proses pidana pemilu maka segera laporkan dan saya sampaikan ke Polres supaya tangkap yang bersangkutan. Karena tidak ada toleransi lagi bagi pihak-pihak yang mau mencurangi. Tapi fakta hukumnya sampai sekarang belum ada laporan ke Panwaslukada.

Dari hasil pertemuan semalam apa saja yang disepakati?

Saya kira beberapa hal di antaranya Kapolres harus segera melakukan patroli keliling. Kemudian menghimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu lain. Karena semakin menggelinding isu ini, misalnya (ada yang bilang- Red) rumah Ketua KPU akan jadi sasaran. Ternyata isu ini tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Bagaimana dengan kedua pasangan kandidat? Apakah mereka kemarin juga turut bertemu?

Belum sempat kita pertemukan, dalam waktu dekat kita akan lakukan komunikasi di antara mereka. Karena mereka ini bukan orang lain, om dan keponakan.

Kapan akan diundang oleh KPU?

Kalau bukan sekarang ya besok, kita masih menjaga suasana psikologis.

Keputusan KPU tetap ?

Jadi tugas KPU hanya rekapitulasi saja. Sudah tiga kali berjenjang seperti rekap TPS, PPK tingkat kecamatan, KPUD. Hasil-hasil yang sudah direkap dari beberapa tingkatan itulah yang ditetapkan KPUD sebagai rekapitulasi tingkat kota. Kalau ada yang bersoal di semua tingkatan itu maka harus diselesaikan satu tingkat ke bawahnya. Misalnya saya sudah perintahkan PPK itu kalau ada yang bersoal di tingkat PPS dan belum puas ada angka yang dipersoalkan, saya minta segera buka ulang surat suara dan hitung ulang surat suaranya. Ini demi memuaskan semua pihak dan ini demi menghilangkan kecurigaan.

Apakah ada pengamanan khusus terhadap surat suara itu?

Kita sudah koordinasi Polres dan seluruh surat suara itu ditangani langsung oleh pihak kepolisian.

Anda juga dikawal bersama anggota KPU lainnya?

Protap KPU itu selama pemilukada dikawal kepolisian.

Ada pengawalan khusus karena situasi terkini?

Untuk dua hari ini rumah saya dikawal 70 anggota pasukan. Saya sendiri dikawal pasukan khusus karena menjaga situasi yang tidak memungkinkan.

Anda menyarankan pasangan yang bermasalah menempuh jalur hukum tidak melalui cara anarkis, apakah KPU juga akan melakukan hal itu?

Persoalan bukan di kita. Kantor KPU alhamdulillah masih aman sampai sekarang. Yang persoalan itu kantor Walikota, kantor Kecamatan Muara Timur, fasilitas pemerintah yang bersoal. Jadi kita hanya menunggu saja sikap dari tim pasangan calon yang kalah itu untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending