Bagikan:

Kemenkes Selidiki Dugaan Malpraktek RS Harapan Bunda

Kementerian Kesehatan menurunkan tim investigasi menyusul dugaan malpraktek di Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta. Sebelumnya, dokter di RS Harapan Bunda diduga mengamputasi jari Edwin Timoti Sihombing tanpa pemberitahuan orangtuanya.

NUSANTARA

Jumat, 12 Apr 2013 14:30 WIB

Kemenkes Selidiki Dugaan Malpraktek RS Harapan Bunda

malpraktek, rumah sakit harapan bunda, jari bayi terpotong

KBR68H, Jakarta - Kementerian Kesehatan menurunkan tim investigasi menyusul dugaan malpraktek di Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta. Sebelumnya, dokter di RS Harapan Bunda diduga mengamputasi jari Edwin Timoti Sihombing tanpa pemberitahuan orangtuanya.

Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) Kementerian Kesehatan, Slamet Riyadi mengatakan tim tersebut akan memeriksa prosedur yang digunakan dokter dalam operasi bayi berusia 2,5 bulan tersebut. Kata dia, jika terbukti malpraktek, maka Kemenkes akan memberikan sanksi.

"Kemarin baru mendengar dan melihat dari media sehingga kita terjunkan tim investigasi. Tadi malam juga Ibu menteri sudah perintahkan untuk melihat, mengecek apa sih yang sebenarnya terjadi. Dari situlah kita baru akan memberikan langkah-langkah. Apakah itu tindakan-tindakan yang tergolong malpraktek atau sebagainya nanti akan kita lihat setelah hasil pemeriksaan investigasi yang dilakukan oleh tim yang dikirim oleh Kementerian Kesehatan," jelas Slamet saat ditemui Jumat (12/4)

Sebelumnya, bayi berusia 2,5 bulan, Edwin Timoti Sihombing kehilangan jari telunjuk di RS Harapan Bunda, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Ayahnya, Gonti Laurel Sihombing mengatakan, jari telunjuk anaknya diamputasi dokter tanpa meminta persetujuannya terlebih dahulu.

Awalnya, Edwin masuk ke rumah sakit karena menderita batuk dan pilek. Pemberian infus kemudian membuat tangannya membengkak. Namun dokter justru mengamputasi jari bayi tersebut.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending