KBR68H, Jakarta - Pemerintah pusat mempertanyakan kelambanan pemerintah daerah terkait kasus busung lapar dan gizi buruk di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat.
Menteri Sosial Salim Segaf Al Djufri mengatakan, seharusnya kelaparan tidak boleh terjadi. Pasalnya, di tiap-tiap daerah disiapkan buffer stok atau lembaga penyangga stok beras cadangan nasional yang bisa dipergunakan dalam kondisi darurat. Kata dia, pemerintah daerah setempat seharusnya cekatan untuk mengambil beras cadangan itu sehingga tidak timbul korban. Salim menambahkan, selain beras, buffer stock juga menyediakan obat-obatan dan kebutuhan lainnya.
"Kepala daerah bisa mengambil dari cadangan beras nasional itu bisa seratus ton. Itu disiapkan dari cadangan nasional kita. Jadi mestinya tidak boleh ada yang busung lapar, kekurangan makanan itu terjadi. Pemerintah daerah tidak boleh membiarkan kondisi semacam itu," ujar Salim Segaf Al Djufri saat dihubungi KBR68H.
Menteri Sosial Salim Segaf Al Djufri menambahkan, jumlah cadangan beras nasional yang berada di Papua seharusnya bisa memenuhi kebutuhan delapan ribuan orang.
Sebelumnya, LSM Belantara mendesak Pemerintah Kabupaten Tambrauw, Papua Barat segera mendistribusikan obat-obatan ke sejumlah kampung yang dilanda gizi buruk dan busung lapar. Di distrik Kwor Papua Barat. Sebanyak 90-an orang meninggal akibat busung lapar dan gizi buruk. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.
Kelaparan di Tambrauw, Pemerintah Salahkan Pemda Papua Barat
Pemerintah pusat mempertanyakan kelambanan pemerintah daerah terkait kasus busung lapar dan gizi buruk di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat.

NUSANTARA
Rabu, 03 Apr 2013 14:24 WIB


busung lapar, papua
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai