KBR68H, Jombang – Omset perajin tahu di Desa Bapang, Jombang, turun drastis akibat kelangkaan solar. Salah satu perajin tahu, Hamam, mengatakan, penggunaan alat penggiling tahu dengan mesin diesel dikurangi karena kelangkaan solar.
Akibatnya sejak sepekan terakhir, produksi tahu dikurangi hingga 25 persen. Sementara, produksi tahu tiap hari hanya 3 kwintal. Padahal sebelumnya , rata-rata setiap hari ia memproduksi tahu sampai 4 kwintal.
"Ya tidak berani memproduksi banyak, nggak bisa maksimal. Kemungkinan kalau betul-betul solar nggak ada bisa sampai tutup karena apa mutlak, mobilnya juga solar, dieselnya juga solar. Sebenarnya kita bisa mengubah alternative pakai dynamo listrik tapi untuk biayanya kan tinggi," kata Hamam.
Salah satu perajin tahu, Hamam, menambahkan, jika solar terus menerus langka, maka puluhan perajin tahu terpaksa menutup usahanya hingga situasi kembali normal. Tiap hari pengrajin tahu membutuhkan sekira 50 liter solar untuk memproduksi tahu. Sementara, SPBU telah membatasi pembelian solar maksimal 10 liter.
Kelangkaan Solar Mulai Ancam Perajin Tahu Jombang
Omset perajin tahu di Desa Bapang, Jombang, turun drastis akibat kelangkaan solar. Salah satu perajin tahu, Hamam, mengatakan, penggunaan alat penggiling tahu dengan mesin diesel dikurangi karena kelangkaan solar.

NUSANTARA
Jumat, 19 Apr 2013 18:32 WIB


solar, perajin tahu, jombang
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai