Bagikan:

Kelangkaan Solar di Trenggalek Makin Parah

Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di Trenggalek, Jawa Timur kian parah. Antrean kendaraan di kecamatan Dongko dan Panggul mencapai lebih dari dua kilometer, akibatnya puluhan angkutan umum baik bus dan MPU tidak dapat beroperasi

NUSANTARA

Selasa, 23 Apr 2013 15:51 WIB

Kelangkaan Solar di Trenggalek Makin Parah

Kelangkaan Solar di Trenggalek

KBR68H, Trenggalek - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di Trenggalek, Jawa Timur kian parah. Antrean kendaraan di kecamatan Dongko dan Panggul mencapai lebih dari dua kilometer, akibatnya puluhan angkutan umum baik bus dan MPU tidak dapat beroperasi

Salah satu awak MPU jurusan Trenggalek-Panggul Asikin mengatakan, pihaknya mengaku mengalami kerugian besar akibat kelangkaan serta pembatasan pembelian oleh pihak SPBU. Ia meminta pemerintah segera mengeluarkan kebijakan terkait BBM bersubsidi dan menjamin ketersediaan stok di untuk masyarakat.

"Kenaikan dari pemerintah itu berapapun kami siap-siap saja, yang kami harapkan hanya kemudahan (stoknya tersedia) saja sementara ini. Jadi kalaupun harus naik tidak apa-apa, selain itu kalau bisa tidak usah dipilah-pilah antara subsidi dan nonsubsidi . Selama ini kami dari MPU merasa sangat kesulitan mendapatkan solar," kata salah satu awak MPU, Asikin.

Sementara itu, akibat kelangkaan solar bersubsidi tersebut  sejumlah pengemudi nyaris  bentrok dengan pengemudi lain karena berebut mendapatkan jatah. Disisi lain, minimnya stok solar di wilayah Trenggalek juga berdampak terhadap para petani, mereka terpaksa menunda pengolahan jalan karena  mesin pembajak sawahnya tidak mendapatkan jatah BBM.

Rata-rata SPBU di Trenggalek, Jawa Timur hanya mendapatkan pasokan solar dari pertamina 8000 liter per dua hari, padahal sebelumnya setiap SPBU mendapatkan jatah 16 ribu liter.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending