Bagikan:

Kardus Soal UN Rusak, DPRD NTB Minta Dikpora Waspada

Ketua komisi IV ( Bidang Pendidikan ) DPRD NTB Patompo Adnan meminta agar Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dikpora) NTB tetap waspada terhadap kemungkinan adanya pihak yang ingin berbuat curang dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di NTB. Pasalnya belasan

NUSANTARA

Senin, 15 Apr 2013 17:07 WIB

Kardus Soal UN Rusak, DPRD NTB Minta Dikpora Waspada

Kardus Soal UN NTB

KBR68H, Mataram - Ketua komisi IV ( Bidang Pendidikan ) DPRD NTB Patompo Adnan meminta agar Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dikpora) NTB tetap waspada terhadap kemungkinan adanya pihak yang ingin berbuat curang dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di NTB. Pasalnya belasan kardus soal UN diketahui telah rusak selama dalam perjalanan menuju Mataram.

Patompo Adnan, Senin (15/04) mengatakan, pihaknya menilai kualitas pelaksanaan UN di NTB terjadi kemunduran jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tidak hanya masalah tertundanya UN, namun puluhan amplop soal yang tercecer keluar dari kardus saat distribusi soal menjadi catatan buruk persiapan UN di NTB.

Patompo mengatakan, DPRD sudah memanggil Kepala Dinas Dikpora NTB H.L Syafii terkait dengan penundaan UN ini. Menurutnya, Dikpora NTB sudah menyerah karena penundaan ini murni kasus nasional. Namun dampak dari penundaan UN itu dinilai tidak bagus karena mayoritas siswa merasa kecewa dengan pelaksanaan UN tersebut.

Selain masalah keterlambatan serta kerusakan kardus-kardus soal UN, DPRD juga mengkritisi kebijakan UN yang dinilai tidak membuat nyaman siswa. Pada aspek pengamanan UN, aparat Polri dan TNI dikerahkan untuk mengamanakan jalannya UN dengan ketat. Kondisi ini berdampak tidak baik bagi psikologi siswa.

”Dampaknya terhadap siswa kita besar.  Pengamanan super ketat, seolah-olah mau perang. Ini memperburuk kondisi. Sebelum UN dialkukan, siswa melakukan Istigosah, bahkan  ada yang sampai syrik. Ada yang dimandiin kembang. Apa hubungan UN dengan mandi kembang? Kan tidak ada. Dimana kita taruh kewarasan kita terhadap proses pendidikankan kita.” kata anggota fraksi PKS ini.

Sumber: Global FM Lombok

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending