KBR68H, Jakarta - Kepala Kepolisian Sektor Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat Dedy Tabrani dikabarkan sudah meminta maaf karena melarang warga memberi makanan kepada jemaat Ahmadiyah.
Warga Ahmadiyah itu terkurung di Masjid Almisbah Jatibening Bekasi, yang disegel pemerintah.
Menurut salah seorang anggota Pengurus Pusat Ahmadiyah Deden Sudjana, Kepala Kepolisian Pondok Gede Dedy Tabrani sudah ditegur atasannya. Kapolsek juga meminta maaf kepada jemaat pada Sabtu malam tadi.
“Sampai tadi malam Pak Kapolsek sudah ditegur atasannya. Terus dia (Kapolsek) minta maaf secara resmi melalui telepon kepada Pak Rahmat. Pak Rahmat itu mubaligh yang di dalam masjid. Kapolsek meminta maaf, bahwa maksudnya bukan seperti itu," kata Deden kepada KBR68H.
Menurut Deden, melalui sambungan telepon itu Kapolsek juga menawarkan pemberian makanan kepada jamaah Ahmadiyah. "
"Terus dia menawarkan nasi goreng, berapa puluh yang harus dikirim. Karena kebetulan anggota saya yang ada di sana, yang jaga masjid kurang lebih sekitar 40 atau 50 orang," kata Deden melanjutkan.
Sebelumnya, Kepolisian Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat dituding melarang siapa pun memberikan makanan kepada jemaat Ahmadiyah yang terkurung di Masjid Al Misbah.
Menurut Deden, Kepolisian sempat mengancam akan menangkap warga pemberi makanan kepada para jemaat Ahmadiyah. Padahal, persediaan makanan yang dimiliki oleh jemaat tersebut hanya bertahan untuk hari ini saja.
Ratusan aparat Kepolisian mengepung Masjid Almisbah sejak Jumat lalu. Pemerintah Bekasi berencana mengevakuasi jamaah dan menyita aset mereka.