Kota Palopo, Sulawesi Selatan, rusuh hari Minggu (31/3) kemarin. Massa yang diduga pendukung pasangan calon Haidir Basir-Thamrin Djufri mengamuk. Mereka tidak puas dengan hasil pemilihan walikota yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum Palopo. Dari hasil pemilukada Kota Palopo, KPU menetapkan pasangan Judas Amir-Akhmad Syarifuddin sebagai pemenang. Ketidakpuasan massa dilampiaskan dengan membakar kantor Walikota Palopo dan sejumlah gedung pemerintahan lainnya. Kantor media massa setempat, Palopo Pos, pun tak luput dari amukan massa. Hingga hari ini, baru satu orang yang ditangkap dan jadi tersangka. Berikut wawancara KBR68H dengan Kapolres Palopo Endang Rasidin di program Sarapan Pagi, Senin (1/4):
Kondisi terakhir di wilayah Palopo bagaimana?
Kami informasikan situasi dan kondisi di wilayah Kota Palopo hingga pagi ini dalam keadaan aman dan kondusif. Hari ini kami yakinkan tidak ada lagi konsentrasi massa dan aktivitas masyarakat berjalan normal.
Titik-titik yang khusus diamankan dimana saja?
Dalam rangka mengantisipasi tentu kita tidak boleh lengah. Hari ini kami sudah melakukan pengamanan-pengamanan khusus terhadap objek-objek vital, kantor pemerintahan yang ada di sekitar Kota Palopo, termasuk kami mengamankan kediaman masing-masing kandidat dan posko-poskonya.
Terhadap massa yang kemarin diduga melakukan tindakan kekerasan apakah ada penangkapan atau pemeriksaan?
Tentu kami akan tindak setiap pelanggar hukum apalagi anarkis, bahkan kami sudah menangkap salah seorang pelaku yang melakukan pembakaran kantor walikota.
Jadi yang sekarang diperiksa baru satu ya?
Baru satu. Ini bisa kita kembangkan, karena kemarin kita melihat situasi dan kondisi keselamatan petugas, kami belum optimal melakukan penindakan sehingga ada pertimbangan lain yang kami lakukan.
Apakah dua pasangan kandidat akan diperiksa terkait hal ini?
Siapapun yang terkait dengan peristiwa ini kami akan melakukan pemanggilan untuk dimintai keterangan, untuk statusnya tergantung perkembangan pemeriksaan.
Untuk hari ini siapa saja yang akan dipanggil?
Tentu kita berawal dari saksi-saksi, kemudian melakukan olah TKP dalam rangka mencari alat-alat bukti sehingga menguatkan kemana saja arah pelaku yang akan kita lakukan penindakan.
Baru satu orang pelaku artinya sudah menjadi tersangka ya?
Kami yakinkan satu orang ini sudah tersangka karena sudah cukup kuat alat bukti.
Kalau sekarang personel yang diturunkan untuk menjaga wilayah Palopo berapa?
Pertama kami informasikan pengamanan pasca kerusuhan kemarin kami sudah berpadu bersama TNI yang ada di wilayah Palopo. Hari ini kami menerjunkan personel kurang lebih 1.200 personel antara TNI dan Polri.