Bagikan:

Kalah di PTUN Jayapura, Penjabat Gubernur Papua Ajukan Banding

KBR68H, Jayapura- Penjabat Gubernur Papua, Constant Karma akan melakukan banding ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Makassar, terkait putusan PTUN Jayapura yang memenangkan gugatan Jansen Monim-bekas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Papua.

NUSANTARA

Jumat, 05 Apr 2013 09:45 WIB

Kalah di PTUN Jayapura, Penjabat Gubernur Papua Ajukan Banding

PTUN. banding, penjata gubernur, papua

KBR68H, Jayapura- Penjabat Gubernur Papua, Constant Karma akan melakukan banding ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Makassar, terkait putusan PTUN Jayapura yang memenangkan gugatan Jansen Monim-bekas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Papua.

Dirinya yakin akan memangkan proses hukum tersebut, sebab pergantian Jansen Monim atas jabatannya sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Papua, telah melalui prosedur hukum tetap.

 “Naik banding, biasa kan? Makassar kalah, naik lagi ke Mahkamah Agung kan? (ga ada masalah ya pak?) Ga ada masalah. Masalahnya apa? Ini kan prosedur pemerintah kan? Yang kalah pemilukada ke MK juga. Tapi itu era demokrasi pak prof ya? Ya. Jadi seluruh prosedur kita juga harus baik, tercatat dengan baik. Tapi waktu mau prajab seluruh prosedur kami juga di kapan kami rapat, siapa hadir, kan semua terpenuhi dengan baik. Karena kalau tidak kan bahaya,” kata Constant Karma.

Sebelumnya, bekas Kepala Dinas PU Jansen Monim menggugat Penjabat Gubernur Papua Constant Karma, karena dicopot dari jabatannya pada awal Februari lalu. Saat itu, Jansen Monim digantikan oleh Michael Kambuaya. Jansen Monim mengklaim tak diberitahu dan tak mengerti alasan dirinya dicopot dari jabatannya tersebut.

Dalam putusan sidang PTUN Jayapura bernomor perkara 04/6/2013/PTUN.JPR, salah satunya menyebutkan bahwa jabatan Penjabat Gubernur Papua melarang untuk pergantian pejabat dilingkungannya. Penjabat Gubernur Papua hanya diperbolehkan melakukan mutasi yang telah disetujui oleh Mendagri. (Katharina Lita)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending