KBR68H, Jakarta - LSM Lingkungan Greenpeace menyatakan luapan danau Sentani di Papua dipicu oleh perubahan ekosistem di sekitarnya. Koordinator Greenpeace Papua, Charles Tawaru mengatakan perubahan diantaranya berkurangnya daerah resapan air. Karena itu Charles meminta pemerintah segera melakukan normalisasi sungai-sungai yang mengalami pendangkalan.
“Ekosistem danau ini harus diperhatikan dengan baik. Artinya tempat-tempat resapan air di sepanjang danau ini banyak yang berubah. Artinya ditimbun kemudian dijadikan pembangunan. Ini menutupi pori-pori resapan air. Ketika itu daya serap telah berkurang. Ketika hujan terjadi dia tidak lagi bisa menyerap untuk keseimbangan air di danau,” ujar Charles Tawaru saat dihubungi KBR68H.
Air danau Sentani, Papua meluap sejak beberapa pekan terakhir. Pemerintah Kabupaten Jayapura, Papua telah memperpanjang masa status tanggap darurat bencana di daerahnya selama 1 minggu ke depan. Namun tiga ribu lebih warga yang tinggal di sekitar danau Sentani menolak untuk direlokasi. Mereka beralasan, meluapnya danau Sentani bukan masalah baru yang melanda masyarakat sekitar danau.
Greenpeace: Daerah Resapan Air di Sekitar Danau Sentani Beralih Fungsi
LSM Lingkungan Greenpeace menyatakan luapan danau Sentani di Papua dipicu oleh perubahan ekosistem di sekitarnya. Koordinator Greenpeace Papua, Charles Tawaru mengatakan perubahan diantaranya berkurangnya daerah resapan air. Karena itu Charles meminta pem

NUSANTARA
Selasa, 02 Apr 2013 13:36 WIB


banjir, sentani, papua, makanan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai