Bagikan:

Elpiji 3 Kg Langka di Sebagian Wilayah Airmadidi

Masyarakat Airmadidi Kota, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, untuk kesekian kalinya mengalami ancaman kelangkaan Elpiji bersubsidi. Hal ini disebabkan sudah satu minggu masyarakat Airmadidi Kota sangat sulit dapat membeli Elpiji 3 kilog

NUSANTARA

Selasa, 09 Apr 2013 15:06 WIB

Author

Trendy FM

Elpiji 3 Kg Langka di Sebagian Wilayah Airmadidi

Elpiji 3 Kg Langka, Airmadidi

KBR68H, Airmadidi – Masyarakat Airmadidi Kota, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara,  untuk kesekian kalinya mengalami ancaman kelangkaan Elpiji bersubsidi.  Hal ini disebabkan sudah satu minggu masyarakat Airmadidi Kota sangat sulit dapat membeli Elpiji 3 kilogram atau yang dikenal dengan sebutan “Bung Ijo”. 

Salah seorang warga Tinaan, Sam mengatakan jika ia sudah`berkali-kali datang ke pangkalan pengecer resmi di wilayah Tinaan sejak satu minggu lalu untuk mendapatkan elpiji elpiji 3 kg namun tidak mendapat. Ia juga sudah berusaha mencari ke warung ataupun toko-toko yang biasanya menjual eceran tabung gas bersubsidi beserta isinya itu, namun hasilnya tetap sia-sia.

Ia mengaku mendapat kabar adanya informasi soal langkanya elpiji 3 kg bersubsidi akibat keterlambatan transportasi melalui laut, karena kapal pengangkut tabung itu mengalami gangguan di perjalanan, sehingga memperlambat kelajuan distribusi tabung-tabung itu di wilayah Sulawesi Utara. 

Namun demikian Sam mengatakan, tampaknya gangguan distribusi dari elpiji 3 kh itu tidaklah merata. Ini disebabkan oleh ketersediaan  elpiji secara berlimpah di Desa Sawangan dan Desa Tumaluntung. Namun dengan harga yang sudah berbeda jauh dengan harga eceran tertinggi dari tabung gas itu. 

Ia dan beberapa temannya itu menduga, adanya unsur permainan dari pihak pangkalan pengecer resmi untuk menjual kepada pihak-pihak tertentu yang nantinya akan menaikkan harga elpiji bersubsidi itu. Untuk itu Sam berharap supaya Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara dapat memperhatikan masalah ini, dan mencari jalan keluarnya. Sebab, dapat saja hal ini menjadi permainan untuk menaikkan harga elpiji bersubsidi itu secara sepihak, dengan memanfaatkan situasi yang ada. 

Ia dan teman-temannya juga merasa tidak nyaman untuk kembali menggunakan bahan bakar alternatif lainnya, seperti minyak tanah.  Hal ini dikarenakan harga minyak tanah yang sudah tidak ekonomis lagi, serta pemakaiannya yang cenderung boros.  Hingga kini, pihak Kabag Ekonomi Pemkab Minut belum berhasil dikonfirmasi untuk dimintakan keterangannya.

Sumber: Radio Trendy

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending