Bagikan:

Efek Kisruh Bendera, Investor Takut Ke Aceh

Kisruh qanun bendera Aceh yang berlarut-larut berdampak pada keengganan investor untuk melakukan investasinya ke Provinsi Aceh.

NUSANTARA

Selasa, 16 Apr 2013 14:00 WIB

Author

Radio Antero

Efek Kisruh Bendera, Investor Takut Ke Aceh

Bendera Aceh

KBR68H, Banda Aceh - Kisruh qanun bendera Aceh yang berlarut-larut berdampak pada keengganan investor untuk melakukan investasinya ke Provinsi Aceh.

Wali kota Banda Aceh Mawardi Nurdin berharap permasalahan bendera Aceh bisa secepatnya diselesaikan oleh pemerintah Aceh dan pemerintah pusat. Ini dilakukan agar pemerintah kota Banda Aceh bisa meyakinkan Investor bahwa Aceh sudah aman untuk investasi.

Selain itu kisruh bendera yang berlarut-larut juga berpengaruh kepada kunjungan wisatawan ke Aceh. Menurutnya jika keadaan seperti saat ini maka orang luar tidak akan mau datang ke Aceh.

“Investasi akan masuk kalau Aceh benar aman, makanya kita harap keadaan Aceh terus membaik,kita terus promosikan kalau Aceh aman, karena orang baca Koran, begitu lihat ribut lagi soal bendera, orang nggak akan datang kesini, kita harap bisa segera selesai bendera itu dan Aceh aman lagi,”lanjutnya.

Mawardi menambahkan pemerintah kota Banda Aceh berencana untuk kembali menghidupkan lokasi-lokasi wisata yang sebelumnya sempat ditutup, seperti Pantai Ule Lhue Banda Aceh.

Namun untuk menghidupkan lokasi wisata itu Pemko Banda Aceh membutuhkan investor, dan investor akan datang ke Banda Aceh jika sudah benar-benar aman.

Mawardi mengakui, untuk menghidupkan pPantai Ule Lhue pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan beberapa investor, termasuk salah satu investor yang berencana membangun hotel di kawasan Ule lhue.

"Ada investor yang mau bangun hotel dikawasan Ule Lhue, jadi orang sebelum ke Sabang bisa singgah disitu dulu, tapi syaratnya Aceh aman dulu," pungkasnya.

Sumber: Radio Antero

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending