Bagikan:

DPRD NTB Perkuat Peran Badan Musyawarah

DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat memperkuat peran badan musyawarah (bamus) sebagai alat kelengkapan yang berfungsi menetapkan kegiatan dan jadwal acara rapat DPRD. Koordinator bamus DPRD NTB H.L Sujirman menilai, peran bamus sangat strategis dalam rangka

NUSANTARA

Selasa, 23 Apr 2013 18:04 WIB

DPRD NTB Perkuat Peran Badan Musyawarah

DPRD NTB

KBR68H, Depok - DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat memperkuat peran badan musyawarah (bamus) sebagai alat kelengkapan yang berfungsi menetapkan kegiatan dan jadwal acara rapat DPRD. Koordinator bamus DPRD NTB H.L Sujirman menilai, peran bamus sangat strategis dalam rangka melahirkan agenda dan kegiatan legislatif yang sesuai dengan harapan masyarakat.

Bamus DPRD NTB melaksanakan studi komparasi dengan DPRD Kota Depok, Jawa Barat Selasa (23/04). Anggota Bamus NTB diterima oleh wakil ketua DPRD Kota Depok Naming Bothin. Dalam diskusi tersebut, sejumlah item turut dibahas seperti pola reses dan dana aspirasi.

Naming menuturkan, dana aspirasi di DPRD Kota Depok sebesar Rp 1,6 miliar per anggota. Dana aspirasi itu digunakan untuk membiayai pembangunan masyarakat seperti jalan lingkungan, posyandu, tempat ibadah dan lain sebagainya. Sementara kegiatan reses dilakukan selama empat hari dengan rincian dua hari di tingkat lingkungan serta dua hari di tingkat kecamatan.

“Dana reses kami 17 juta per anggota sekali reses. Namun kadang-kadang kami tekor. Pertanggungjawaban reses di kami harus ada foto, tanda tangan, sound system dan kuitansi,” tuturnya.

Sebagai bahan perbandingan, Bamus DPRD NTB menjadwalkan kegiatan reses di DPRD Provinsi NTB tiga kali setahun. Setiap anggota dewan NTB memperoleh dana reses sekitar Rp 35 juta sekali reses dan harus mempertanggungjawabkan dana reses itu dengan 750 tanda tangan masyarakat. Sementara dana aspirasi DPRD NTB tahun 2013 dianggarkan sekitar Rp1,4 miliar lebih per anggota.

Sumber: Global FM Lombok

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending