KBR68H, Jakarta - DPR Aceh meminta Pemerintah Pusat segera membangun penjara khusus perempuan dan anak.
Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Aceh, Abdullah Saleh mengatakan pihaknya sudah mengajukan permintaan itu sejak lama. Hanya saja pemerintah pusat belum menanggapi. Di sisi lain DPRA belum serius memperjuangkan pembangunan penjara perempuan dan anak di Aceh.
"Pasti-pasti kita tetap membutuhkan dukungan dari smeua pihak dalam rangka membangun LP perempuan di Aceh ini. Kemudian, kita DPR Aceh juga dalam waktu dekat, akan mengupayakan agar bisa bertemulah dengan Kementerian Hukum dan HAM dengan Menterinya atau Wakil Menteri Hukum dan Ham untuk pembangunan LP perempuan di Aceh. Ini untuk kemaslahatan terutapa para Napi," ujar Abdullah saat dihubungi KBR68H
Sebelumnya, pembangunan penjara khusus perempuan dan anak-anak di Aceh sudah direncanakan sejak tahun 2003. Namun baru dapat dikerjakan secara bertahap tahun lalu dengan menggunakan dana bantuan dari Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh.
Saat ini ada sekitar 200an narapidana perempuan dan anak-anak ditempatkan bersama dengan narapidana laki-laki di penjara yang tersebar di Aceh. Sekitar 65 persen narapidana perempuan tersebut tersandung kasus narkoba.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Aceh Yatiman Eddy mengatakan proyek pembangunan penjara khusus perempuan dan anak terkendala dana yang belum cair.