Bagikan:

Distribusi UN di Sumut Tak Merata

Pelaksanaan Ujian Nasional di 23 kabupaten dan kota di Sumatera Utara terhambat karena tidak adanya naskah soal. Lembar soal tidak terdistribusi seperti seharusnya.

NUSANTARA

Senin, 15 Apr 2013 15:33 WIB

Distribusi UN di Sumut Tak Merata

UN di Sumut

KBR68H, Medan -  Pelaksanaan Ujian Nasional di 23 kabupaten dan kota di Sumatera Utara terhambat karena tidak adanya naskah soal. Lembar soal tidak terdistribusi seperti seharusnya.

Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho menyatakan, berdasarkan pendataan, ketiadaan soal ujian itu tidak merata di seluruh sekolah yang ada di kabupaten atau kota yang bermasalah tersebut. Misalnya di Kabupaten Deli Serdang, sebagian sekolah ada yang menyelenggarakan UN, sementara yang lainnya tidak.

"Jika memang sudah diterima soalnya, maka bisa melanjutkan. Jika tidak, maka ditunda ujiannya," kata Gatot kepada wartawan, usai meninjau lokasi salah satu lokasi yang gagal melaksanakan ujian di SMA Swasta Harapan 3 di Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang.

Disebutkan Gatot, penundaan itu dipastikan setelah Minggu (14/4) malam pihaknya berkomunikasi dengan Badan Standar Pendidikan Nasional (BSPN) tentang masalah distribusi soal. Adanya kendala masalah distribusi soal ujian ini coba diatasi dengan tiga opsi dalam pelaksanaannya.

Opsi pertama, kata Gatot, jika naskah soal sudah diterima, maka ujian dapat terus dilaksanakan. Opsi kedua, jika naskah ujian diterima sebagian besar namun belum lengkap dan dimungkinkan untuk difotokopi, maka lembar soal itu dapat difotokopi dan ujian dapat dilaksanakan. Tetapi jika tidak ada atau lembar soal yang tiba terlalu sedikit, maka akan dilakukan ujian susulan."Direncanakan ujian susulan pada 22 April mendatang,” kata Gatot.

Daerah-daerah yang bermasalah dalam melaksanakan UN dan bakal mengikuti UN ulangan itu, antara lain, Deli Serdang, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Sidempuan, Pematang Siantar dan Simalungun.

Sumber: Star News

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending